News

Hari Batik Nasional - Berikut Makna di Balik 4 Motif Batik Klasik dari Jawa

Hari Batik Nasional - Berikut Makna di Balik 4 Motif Batik Klasik dari Jawa

Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Fashion show dalam rangka peringatan Hari Batik di Balai Kota Malang, Senin (2/10/2017). 

SURYAMALANG.com - Hari Batik Nasional selalu diperingati di Indonesia setiap tanggal 2 Oktober.

Peringatan Hari Batik Nasional berawal ketika badan khusus PBB yang menangani pendidikkan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan, UNESCO, menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia pada 2 Oktober 2009.

Mulai sejak itu, pada setiap peringatan Hari Batik Nasional, kita disarankan untuk memakai baju batik.

Diharapkan, kita bisa melestarikan budaya Indonesia sekaligus memberdayakan para pengrajin batik di Nusantara agar terus berkarya.

Baca: Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Temuan Mayat di Sidoarjo sampai Heboh Bilik Cinta di Tuban

Baca: Komentari Bagian Tubuh Cinta Laura, Hotman Paris Kena Semprot Penggemar

Baca: Kompetisi Liga 1 Musim 2018 Akan Kembali Berjalan pada 5 Oktober

Baca: Sebelum Dicabuli Ayah Kandung, Korban Ternyata Pernah Dicabuli Oknum Guru Ngajinya

Namun sebenarnya memakai batik tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Setiap motif batik, khususnya pada baju batik yang berasal dari Pulau Jawa, ternyata memiliki makna khusus di balik pembuatannya.

Oleh karena itu, dalam memakai batik , tidak boleh sembarangan dan hanya pada momen tertentu saja.

Simak penjelasan mengenai makna dibalik motif batik yang berhasil dirangkum oleh SURYAMALANG.com berikut:

1. Motif Batik Parang

Motif Batik Parang
Motif Batik Parang (infobatik.id)

Motif batik parang diciptakan pada zaman Keraton Mataram, sehingga tidak heran apabila banyak ditemui di daerah Solo dan yogyakarta.

Motif ini mengandung makna yang mendalam, yakni semangat dalam menjalani hidup serta tidak mudah menyerah ketika mendapat cobaan.

Baca: PSSI Akhirnya Putuskan Sanksi Untuk Persib Bandung Terkait Meninggalnya Haringga Sirla

Baca: Grebek Judi Sabung Ayam, Polisi Amankan Tiga Penjudi Dan Dua Ayam Jago

Baca: Tuntutan Tak Dikabulkan, Mulai Rabu Ribuan Guru Honorer Di Lamongan Mogok Mengajar 

Baca: Doa Ketika Memasuki Musim Hujan Sebagaimana yang Dicontohkan Nabi Muhammad

Meskipun memilikimakna yang positif, ternyata mengenakan baju batik bermotoif parang ini tidak boleh dilakukan sembarangan.

mitos yang beredar di budaya Jawa, motif batik parang tidak boleh dikenakan saat upacara pernikahan karena dapat memutus hubungan yang telah terjalin.

2. Motif Batik Sido Mukti

Motif Batik Sido Mukti
Motif Batik Sido Mukti (infobatik.id)

Motif batik ini memiliki corak khas berupa lekuk-lekuk yang simetris.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved