Nasional
Pola Sistem Ranking yang akan Dipakai BKN untuk Gantikan Passing Grade di Tes SKD CPNS 2018
Sistem Ranking akan Dipakai BKN untuk Gantikan Passing Grade di Tes SKD CPNS 2018.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 akan menerapkan pola sistem baru setelah diketahui hasil sementara tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tak sesuai harapan.
Wacana yang muncul menyebutkan ada Pola Sistem Ranking yang akan Dipakai BKN untuk Gantikan Passing Grade di Tes SKD CPNS 2018.
Pola ini diharapkan jadi solusi bagi peserta yang tak lolos passing grade tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pemerintah mengambil opsi ranking untuk menentukan peserta yang lolos SKD.
Baca: Peserta CPNS 2018 Lolos SKD Sangat Sedikit, Kepala BKN Tegaskan Tidak Akan Turunkan Passing Grade
Baca: Menpan RB Tegaskan Tidak Ada Ujian Ulang CPNS, Sikapi Banyak Peserta Tak Lolos SKD
Baca: Seorang THL Dinkes Bangkalan Menangis sambil Berlari Keluar Lokasi Tes CPNS, Ada Apa?
Baca: Link Live Streaming Indonesia vs Thailand - Garuda Terancam Senasib dengan Malaysia
Keputusan itu diambil setelah hasil sementara SKD tak sesuai harapan.
Presentase kelulusan SKD teramat rendah, banyak peserta tak memenuhi batas nilai minimal alias passing grade.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, mengatakan sistem ranking diterapkan guna mengisi formasi kosong akibat sedikitnya peserta yang lolos passing grade.
Hal itu juga mengingat formasi guru dan tenaga kesehatan yang kebutuhannya sangat mendesak.
Pemerintah sebenarnya masih memiliki opsi menurunkan passing grade.
Tetapi opsi itu tak diambil lantaran tak sesuai dengan visi BKN.
BKN khawatir jika menurunkan passing grade akan merekrut Aparatur Sipil Negara (ASN) tak berkualitas.
"Sekarang kalau di daerah bagaimana solusinya. Kita lihat kalau ini dibiarkan kosong bagaimana, kalau diisi bagaimana."
"Formasi tahun ini itu sebagian terbesar adalah guru dan tenaga kesehatan. Kalau guru dan tenaga kesehatan kosong, ini siapa yang akan mengajarkan anak - anak."
"Kan lebih baik ada gurunya dari pada tidak sama sekali. Jadi itu perlu," katanya saat meninjau pelaksanaan seleksi CPNS di Kota Malang seperti dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com, Jumat (16/11/2018).
"Caranya bagaimana, kalau diturunkan passing grade, kan dapatnya PNS yang elek - elek (jelek - jelek)."