Pengakuan Jimmi Aritonang, Karyawan Istaka Karya yang Selamat dari Berondongan Peluru KKB di Papua
Pengakuan Jimmi Aritonang, Karyawan Istaka Karya yang Selamat dari Berondongan Peluru KKB di Papua,
SURYAMALANG.com - Jimmi Aritonang adalah satu dari 25 karyawan PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari pembunuhan sadis yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Jimmi semula dikabarkan tewas dibunuh KKB.
Jimmi Aritonang yang telah berada di penampungan evakuasi korban selamat di Wamena Kabupaten Jayawijaya saat ini tengah menjalani massa pemulihan atas trauma yang dialaminya.
Dari penuturan kakak ipar Jimmi Aritonang, yaitu Lefrend Siahaan, adik iparnya kini dalam kondisi sehat dan tak ada bekas luka di tubuhnya pada saat disandera dan juga melarikan diri dari kelompok KKB.
Baca: VIDEO - Kelompok Bersenjata di Papua Semakin Berani, Pos TNI Juga Diserang dan 1 Prajurit Meninggal
Baca: Helikopter TNI Ditembaki Kelompok Bersenjata di Papua Saat Evakuasi Jenazah Serda Handoko
Baca: Kronologi KKB Blokir Jalan saat Personel TNI-Polri Menuju Lokasi Pembantaian Pekerja Istaka Karya
Baca: Kronologi Lengkap Dugaan Pembunuhan 31 Pekerja Pembangunan Kali Yigi-Kali Urak Ndunga Papua oleh KKB
"Luar saya (adik ipar). Kondisinya baik."
"Kami tadi malam sempat melihatnya. Tapi sampai saat ini dia masih di tempat penampungan."
"Sampai saat ini kita belum bisa lama-lama bersamanya. Tapi yang penting dia selamat,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (4/12/2018).
Siahaan menceritakan kisah adik iparnya pada saat disandera berhasil melarikan diri.
Baca: Rahasia Kecantikan Ayu Ting Ting, Ternyata Gunakan Skin Care Seharga Jutaan Rupiah
Baca: Baim Wong Punya Kebiasaan ini Saat di Atas Kasur, Bikin Paula Verhoeven Kesal
Baca: 8 Momen Kedekatan Nagita Slavina dan Gempita, Dari Gemes Hingga Digendong, Sayang Bak Anak Sendiri
Baca: Hadiah Nia Ramadhani Untuk Mikhayla Usai Juara Senam di Bangkok, Ardi Bakrie Belikan Benda Sederhana
Saat itu, mereka yang berjumlah 25 orang pekerja pembangunan jembatan jalan Trans Papua, didatangi dan dikumpulkan menjadi satu oleh anggota KKB.
Setelah mereka dikumpulkan lanjutnya, Jimmi bersama teman-temannya dibawa di puncak Kabo yang tak jauh dari camp para pekerja. Di sanalah para karyawan dieksekusi dengan senjata api.
"Jadi, saat mereka ditembaki."
"Adik ipar saya bersama beberapa temannya pura-pura mati. Lalu setelah mereka ditinggalkan."
"Mereka yang selamat melarikan diri. Saya jumlahnya tidak tahu berapa orang yang berhasil selamat,” kata Siahaan yang tinggal di Wamena.
"Jadi mereka berlari dari lokasi eksekusi ke Distrik Mbua, dengan melewati hutan lebat, sungai yang terjal dan juga bukit."
"Sesampainya di sana, ternyata mereka dikejar dan masih dihujani peluru saat mengamankan diri di Pos TNI Mbua," terangnya lagi.