Pengakuan Jimmi Aritonang, Karyawan Istaka Karya yang Selamat dari Berondongan Peluru KKB di Papua

Pengakuan Jimmi Aritonang, Karyawan Istaka Karya yang Selamat dari Berondongan Peluru KKB di Papua,

Editor: Adrianus Adhi
Kompas/Istimewa
Jimmi Aritonang 

"Namun malang, mereka terlihat oleh KKB sehingga mereka dikejar. 5 orang tertangkap dan dibunuh oleh KKB (meninggal di tempat), 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua."

"2 orang diantaranya belum ditemukan sedangkan 4 orang diantaranya, termasuk saksi Jimmy Aritonang, selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua," ungkapnya.

Penyerangan pos TNI Tak sampai di situ, kata Aidi, pada tanggal 3 Dessember sekitar pukul 05.00 WIT Pos TNI 755/Yalet, tempat Jimmi bersama temannya diamankan diserang oleh KKB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak.

"Rupanya mereka tetap melakukan pengejaran. Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, lalu ditembak dan meninggal dunia."

"Saat itu anggota di pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT."

"Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember sekitar pukul 01.00 WIT, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan."

"Saat itulah salah seorang anggota, Pratu Sugeng, tertembak di lengan," ujar Aidi.

Akan tetapi, ia menegaskan sejak tanggal 4 Desember 2018 pukul 07.00 WIT Satgas gabungan TNI-Polri berhasil menduduki Mbua dan melaksanakan penyelamatan serta dilakukan evakuasi terhadap korban.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pura-pura Mati, Jimmi Selamat dari Pembantaian KKB di Nduga Papua" dan "Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja di Nduga Papua, 19 Orang Dipastikan Dibunuh",  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved