Arema Malang
Manajemen Arema FC Ajukan Permohonan kepada PSSI Agar 'Dosa-dosa' Yuli Sumpil Diampuni
Manajemen Arema FC akan mengajukan banding pada Komdis PSSI terkait sanksi yang diberikan kepada pentolan Aremania, Yuli Sumpil dan Fandi.
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Manajemen Arema FC akan mengajukan banding pada Komdis PSSI terkait sanksi yang diberikan kepada pentolan Aremania, Yuli Sumpil dan Fandi.
Seperti diketahui, Yuli Sumpil dan Fandi disanksi PSSI berupa larangan hadir di stadion di kawasan Republik Indonesia selama seumur hidup.
Yuli Sumpil dan Fandi mendapat sanksi setelah melakukan aksi tak terpuji saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada 6 Oktober 2018 lalu dalam Liga 1 2018.
• Yuli Sumpil Dihukum Tidak Boleh Masuk Stadion di Wilayah Republik Indonesia Seumur Hidup
• Ini Alasan Yuli Sumpil Masuk ke Lapangan Stadion Kanjuruhan Saat Arema FC Vs Persebaya
• VIDEO : Pembelaan Yuli Sumpil, Dirigen Aremania yang Disanksi Larangan Masuk Stadion Seumur Hidup
Saat itu, Yuli Sumpil dan Fandi masuk ke lapangan serta melakukan provokasi pada pemain Persebaya yang tengah melakukan 'warming up'.
Bahkan, mereka nyaris terlibat perkelahian dengan Alfonsius Kelvan kiper Persebaya Surabaya.

"Manajemen proyeksinya ke depan itu ingin menata suporter agar lebih baik ke depannya. Untuk itu kami manajemen ingin mengundang beberapa teman Aremania, terutama Yuli Sumpil dan Fandy terkait bagaimana kami memperjuangkan statusnya agar segera mendapatkan pengampunan," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC, Senin (28/1/2019).
Sudarmaji menjelaskan, langkah ini dilakukan manajemen Arema FC sebagai bentuk simpati terhadap dua dirigen Singo Edan itu.

"Kami melakukan karena manajemen punya rasa empati serta respek pada mereka. Apapun hasil yang akan diputuskan federasi yang jelas ada upaya manajemen untuk memperjuangkan statusnya mereka berdua," jelasnya.
Usai mendapat sanksi dari Komdis, keduanya praktis tak pernah terlihat datang ke stadion.
Nanum saat Arema FC melawan Persita Tangerang dalam Babak 32 Besar Piala Indonesia lalu, Yuli bisa datang dan boleh kembali menjadi dirigen, hal ini terjadi karena sanksi itu dinilai tidak berlaku di Piala Indonesia, hanya berlaku di Liga 1.