Ini Jadi Momen Tak Terlupakan Kapten Suwanto Sepanjang Hidupnya

SURYA Malang, GRESIK - Pembebasan Zahriani Putri Agustin (Rani), dari tangan penyandera menjadi momen tak terlupakan dalam hidup Kapten Suwanto. Suwanto spontan berlagak menjadi Dandim.

Meski masih berpangkat kapten, tapi dia mengaku sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik. "Untung pelaku tak tahu pangkat," kata Suwanto seraya tertawa.

Tidak itu saja. Yang membuat dirinya tak percaya adalah mampu membuat tenang Fuad, pelaku sandera. Perwira Staf Administrasi (Pasimin) Kodim berhasil menenangkan Fuad. Padahal dirinya sendiri takut juga.

Baru seumur hidupnya menghadapi penyandera langsung. Dikatakan seperti dalam film saja. Dia masih ingat, Fuad sempat menngatakan harus ada yang mati dalam penyanderaan tersebut.
 

Bila nantinya Fuad mati, maka dirinya akan membunuh Rani terlebih dahulu. "Sebenarnya saya juga takut. Jantung deg-degan terus Tapi ada sosok bocah Rani yang membuat saya tenang. Biar dia tenang dan pelaku sandera juga tenang," kata Suwanto.

Suwanto masih ingat, Fuad juga curiga kalau dirinya bukan Dandim. Tidak saja karena ruangannya yang sempit tapi juga Fuad mulai tahu kalau dibohongi.

Tapi kecerdikan Suwanto kembali menjawabnya. Anggota Kodim berkumis ini berhasil meyakinkan Fuad dengan menunjuk namanya berada di atas struktur organisasi.

Dalam perjalanan ke pelabuhan, Fuad dibuat tersenyum saat melihat Suwanto membiarkan celananya basah. Suwanto juga karena takut menduduki begitu saja kursi kemudi. Padahal, di kursi itu ada gelas air mineral.

Gelas itu tidak lain adalah bekas air yang diminum Fuad.  “Wah celana saya basah. Nanti orang-orang pasti mengira saya ngompol kerena takut sama kamu,” ujar Suwanto kepada Fuad. Fuad pun ikut tertawa.