Gunung Semeru Masih Berstatus Waspada Level Dua
“Pendakian masih ditutup sampai Maret, tapi tidak ada kaitannya dengan status dan aktivitas gunung Semeru," kata Ayu.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menanggapi ringan tentang informasi peningkatan muntahan lava pijar dari kawah Gunung Semeru.
TNBTS menilai kondisi sebenarnya masih pada kondisi normal. Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi aktivitas gunung Semeru. Ia pun menegaskan kondisi Semeru masih sama dengan kondisi biasanya.
Informasi terkait peningkatan aktivitas dan letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menyebar dua hari ini. Informasi itu meresahkan karena juga beredar foto-foto lelehan lava pijar dari kawah Jonggring Saloko yang ada di Puncak Mahameru.
“Kalau terlihat ada lelehan pijar di malam hari itu normal. Kalau secara kasat mata jumlah letusan memang meningkat. Tapi pengamatan dan penelitian kami tetap menunjukkan statusnya Waspada di level dua,” ujar Ayu saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Jumat (6/2/2015).
Ayu menambahkan status aktivitas gunung setinggi 3.676 mdpl itu masih sama sejak ditetapkan status waspada pada tahun 2012
“Pendakian masih ditutup sampai Maret, tapi tidak ada kaitannya dengan status dan aktivitas gunung Semeru," kata Ayu.
Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, di Jawa Timur. Umumnya, pendakian ke gunung ini dimulai dari Desa Ranu Pane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. (Dyan Rekohadi)