Ayah Bunuh Anak
Deni Menangis dan Menciumi Baju Anak yang Dibunuhnya
Susah bagi polisi untuk mengorek keterangan dari Deni, karena ia terus menangis dan menciumi setiap barang bukti yang ditunjukkan kepadanya.
SURYAMALANG.COM | SUKUN - Sambil menangis sesungukan, Deni (31), menciumi baju anaknya, Kasih Ramadani (7), di ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Malang, Minggu (22/2/2015).
Bapak dua anak asal Lingkungan Lowokdoro, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ini mengaku menyesal telah menghajar putri tercintanya, Kasih, hingga tewas.
"Saya kalap, anak saya yang menjadi sasaran. Saya sering memukul anak, tapi tidak separah ini. Saya benar-benar menyesal,” kata Deni sambil terus menangis.
Sejatinya, sejak Sabtu (21/2/2015) malam, polisi sudah menahan Deni di Polres Malang. Tetapi, polisi masih sulit meminta keterangan kepada Deni. Dia selalu menangis mengaku menyesal saat diminta menceritakan awal mula peristiwa yang maut itu.
Pada Minggu kemarin, penyidik kembali berusaha menggali keterangan soal peristiwa itu ke Deni. Penyidik menunjukkan beberapa barang bukti yang disita dari lokasi kejadian.
Barang bukti itu, yakni, potongan bambu berdiameter lima sentimeter, majalah, dan baju yang dikenakan Kasih. Potongan bambu dan majalah itu yang digunakan Deni memukul anaknya.
Saat penyidik menunjukkan baju yang dipakai Kasih, seketika tangis Deni pecah. Pria lulusan SMP itu memegang baju anaknya itu, lalu menciuminya berkali-kali.
Deni teringat Kasih yang sekarang sudah meninggal karena perbuatannya. “Ini baju yang dipakai anak saya saat itu,” ujar Deni kepada polisi yang memeriksanya.(Samsul Hadi)