Bocah Meninggal Setelah Koma 71 Hari
Diajak Damai, Keluarga Pitono Tidak Terima Kematian Habibi
“Kami tidak membuka upaya perdamaian. Selama ini, apa yang ditawarkan mereka (dua dokter dan RSIA Nyai Ageng Pinatih) tidak menunjukkan itikat baik,"
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Pasangan Pitono (37) dan Lilik Setiawati (35),warga Dusun Sumber, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur masih berduka. Keluarga itu merasa terpukul dengan meninggalnya anak semata wayangnya, Muhammad Gafhan Habibi.
Lilik Setiawati sedih bercerita sebelum Habibi operasi di RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik. Dengan konsultasi ke dr Yanuar Syam, Lilik sempat mempertanyakan kepada kenapa tidak dioperasi di Rumah Sakit Petrokimia Gresik atau rumah sakit lainnya.
Tapi dr Yanuar Syam tetap merujuk ke RSIA Nyai Ageng Pinatih. Pascaoperasi, habibi koma selama 71 hari dan akhirnya meninggal, Sabtu (14/3/2015).
Atas kejadian tersebut, keluarga Pitono sangat terpukul. Sebab, ternyata itikat baik dari dokter dan rumah sakit selama dua bulan lebih tidak ada.
Sejak awal trgagedi Habibi koma pada 3 Januari 2015 lalu sampai meninggal Sabtu (14/3/2015), upaya perdamaian yang ditawarkan tidak diterima keluarga Pitono.
“Kami tidak lagi membuka upaya perdamaian. Selama ini, apa yang ditawarkan oleh mereka (dua dokter dan RSIA Nyai Ageng Pinatih) tidak menunjukkan itikat baik. Kami serahkan saja ke bu Dewi, selaku pengacara saya,” sebut Pitono.
Pitono dan Lilik sempat curiga hasil laboratorium penyakit Habibi dari dr Yanuar Syam, setelah dibandingkan dengan hasil laboratorium RSUD Ibnu Sina Gresik.
“Hasil Laboratorium di RSUD Ibnu Sina dinyatakan penyakit tumor ganas, sedangkan hasil operasi dr Yanuar Syam dinyatakan tumor biasa,” kata Pitono.
Saat ini, keluarga Pitono masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya dan rekam medik dari RSIA Nyai Ageng Pinatih.
“Hasil visum paling cepat lima hari. Besok bersama Pak Pitono tetap akan meminta rekam medik ke RSIA Nyai Ageng Pinatih,” kata Dewi Murniati, selaku kuasa hukum keluarga Pitono.
(Sugiyono)