Rumah Kolong Jembatan di Malang
Berebut Rumah Gratis di Kolong Jembatan Kota Malang
“Untuk listrik dan air kami nyalur ke kampung. Tiap bulan kami bayar Rp 20.000 ke pengurus RW untuk listrik dan air,”
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Bangunan rumah petak semipermanen ternyata tidak hanya ada di bawah Jembatan Gadang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Di bawah sejumlah jembatan lain di Kota Malang, juga bisa ditemui bangunan rumah petak semi parmanen.
Seperti yang terlihat di bawah Jembatan Brantas, Kelurahan Klojen, Kota Malang.
Sedikitnya ada sembilan rumah petak semi permanen di bawah jembatan peninggalan Belanda itu.
Bangunan rumah petak berukuran sekitar empat meter persegi itu berdindingkan tripleks dengan atap terpal.
Rumah petak itu dibangun di lahan kosong yang berada di bawah jembatan.
Seperti di bawah Jembatan Gadang, penghuni rumah petak di bawah Jembatan Brantas rata-rata bekerja sebagai pemulung dan pengamen.
Bedanya, disini, para penghuni rumah petak tidak harus membayar uang kos seperti di Jembatan Gadang.
Seorang penghuni rumah petak di bawah Jembatan Brantas, Indahwati mengatakan sudah bertahun-tahun tinggal di rumah petak yang berada di bawah jembatan.
Wanita asal Dampit, Kabupaten Malang, itu tinggal di rumah petak itu bersama suaminya, Budiono. Dia dan suaminya bekerja mencari barang bekas.
“Untuk listrik dan air kami nyalur ke kampung. Tiap bulan kami bayar Rp 20.000 ke pengurus RW untuk listrik dan air,” kata Indahwati, Kamis (26/3/2015).
Meski bahaya, menurutnya tinggal di rumah petak bawah jembatan lebih murah karena tidak perlu membayar uang kontrakan.
“Tinggal di sini gratis,” ujarnya.
Pemilik rumah petak lainnya, Midi mengatakan dulu juga lama tinggal di bawah Jembatan Brantas.
Tetapi, sekarang ia sudah memiliki rumah di wilayah Polehan dan tidak lagi tinggal di bawah jembatan.
Rumah petak miliknya di bawah jemabatan hanya ia gunakan untuk menyimpan barang bekas saja.
“Saya enam tahun tidur di bawah jembatan ini, tapi sekarang sudah tidak lagi. Setiap hari saya pulang ke rumah di Polehan. Di sini hanya untuk menyimpan barang bekas,” katanya.
( Samsul Hadi )