Batu
BPJS di Batu Kacau, Puskesmas Kehabisan Stok Obat
Obat-obat tersebut umumnya digunakan melayani pasien yang ikut program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
SURYAMALANG.COM, BATU - Tiga Puskesmas yang ada di Kota Batu kehabisan 40 jenis obat generik dan antibiotik.
Obat-obat tersebut umumnya digunakan melayani pasien yang ikut program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Eny Rachyuningsih mengakui hal itu lantaran pihaknya belum menganggarkan untuk beli obat, khususnya pembelian dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Kondisi ini sudah kami koordinasi dan konsultasikan kepada Dinas Kesehatan provinsi, jika di sana kelebihan obat yang kami butuhkan bisa diberikan,” ujar Eny, Kamis (9/4).
Pihak Dinkes Kota Batu berancang-ancang mengajukan anggaran untuk mengadakan obat diperkirakan saat perubahan anggaran kegiatan (PAK) nanti.
“Mudah-mudahan cepat kami anggarkan,” ujarnya.
Pengadaan obat di tengah tahun, ujar Eny, sebenarnya tidak ideal.
Sebab, pengadaan obat tidak seperti pengadaan barang lainnya.
Untuk pengadaan obat harus menggunakan e-Katalog, yang mana biasanya dilakukan bulan Januari atau Februari karena harus pesan dulu.
“Distributor obat ini melayani seluruh Indonesia. Karena sekarang sudah diujung, bukan diawal, nanti pengadaan tidak bisa maksimal. Tapi masih harus kita lakukan, daripada tidak melakukan apa-apa,” ungkapnya.
Eny menambahkan, masalah ini tidak menganggu pasien nonBPJS yang berobat di puskesmas.
Para dokter yang menangani pasien umum memberi resep yang nantinya bisa membeli obat di apotek.
“Yang kami pikirkan ini kan pasien BPJS. BPJS itu kan gratis semuanya,” katanya.
( Iksan Fauzi )