Batu

Butuh Rehabilitasi 1 Tahun Sebelum Lepas 9 Lutung Jawa di Kondang Merak

Lutung yang dilepasliarkan nanti dipantau oleh relawan JLC, termasuk menganggu manusia atau tidak.

Editor: fatkhulalami
surya/iksan fauzi
Pemeriksaan Akhir- Dokter hewan dari Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun memeriksa lutung sebelum dilepasliarkan di hutan Kondang Merak. Foto diambil Jumat (10/4/2015) di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Pengelola Javan langur Centre (JLC) atau Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa yang ada di Coban Talun Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu memeriksa sembilan ekor lutung jawa.

Lutung jawa itu, rencananya dilepasliarkan di hutan kawasan Kondang Merak Kabupaten Malang akhir April.

Kesembilan lutung jawa itu, antara lain, Dwale (10 tahun), Onet (3), Kiki (7), Lilin (2), Utung (2), Atun (2), Kardun (7), Maekonah (2), dan Adzuji (15). Lutung bernama Dwale dan Onet sedang hamil dan usia kehamilannya sekitar tiga bulan.

Menurut Project Manager Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, Iwan Kurniawan, pemeriksaan kesehatan itu merupakan tahap akhir sebelum dilepasliarkan, sebelumnya, pihaknya telah memeriksa kesehatan secara detail.

“Pemeriksaan sekarang ini ditekankan pada kultur bakteri dan TBC menggunakan cairan tertentu. Kalau dalam tiga hari, ada pembekakan pada tubuh, maka ada indikasi lutung kena TBC. Kalau kena TBC, kami tak melepasliarkan dulu, tapi diberi perlakuan hingga betul-betul sehat,” papar Iwan di sela memonitoring pemeriksaan, Jumat (10/4/2015).

Lutung yang akan dilepasliarkan sebelumnya berasal dari penyitaan oleh petugas BKSDA di rumah-rumah warga di daerah Jatim, ada juga kiriman dari sebuah kebun binatang dari Inggris.

“Mereka di sini menjalani masa rehabilitasi kurang lebih setahun, jadi mulai tes kesehatan awal masuk, tindakan sosialisasi, mengenalkan ke pakan liar, hingga melatih hidup di atas pohon,” katanya.

Iwan memilih hutan lindung Kondang Merak sebagai tempat melepas lutung itu karena memiliki karakteristik hutan hampir sama dengan hutan lindung di Coban Talun.

Alasan lainnya, pihaknya telah melepasliarkan sejak 2012 sebanyak 23 ekor lutung di hutan Coban Talun. Sekarang, populasinya sudah cukup padat.

“Kami sulit mencari sela ruang kosong (di Coban Talun). Kami cari tempat lain, ketemunya di kondang merak,” bebernya.

Lutung yang dilepasliarkan nanti dipantau oleh relawan JLC, termasuk menganggu manusia atau tidak.

“Selama pemantauan di sini, karena manusianya tidak menganggu, akhirnya lutung juga tak menganggu manusia,” katanya.

Lutung yang akan dilepasliarkan di hutan Kondang Merak nanti dibagi dua kelompok, tujuannya supaya mereka mandiri dan bisa hidup dengan kelompoknya masing-masing.

“Pengelompokkan ini sudah kami lakukan melalui karantina, yakni mulai pembentukan kelompok, mengenalkan pakan liar, dan melatih hidup lebih banyak di pohon," terangnya.

(Iksan Fauzi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved