Breaking News

Batu

Batu Kehabisan Stok Obat, Menteri Kesehatan Ikut Cawe-cawe

"Tim Dirjen dalam waktu dekat juga akan menyampaikan prosedur dan cara pengalokasian anggaran dalam PAK APBD Kota Batu secara langsung,"

Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Achmad Amru Muiz
Komisioner KPP Jatim saat sidak digudang obat Dinkes Kota Batu, Kamis (16/4/2015) 

SURYAMALANG.COM, BATU - Ancaman habisnya stok obat di Dinas Kesehatan Kota Batu, Jawa Timur sudah didengar Kementerian Kesehatan.

Kementrian Kesehatan ikut cawe-cawe terkait terancamnya kehabisan obat di Kota Batu.

Melalui salah satu Dirjen di Kementerian Kesehatan, sudah menghubungi Kepala Dinkes Kota Batu untuk menyampaikan sejumlah saran dan masukan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, sesuai laporan dari Plt Kadinkes menyebutkan, Kementerian Kesehatan melalui Dirjen mengharapkan dalam Perubahan Anggaran Kkeuangan (PAK) APBD 2015 Kota Batu setidaknya dialokasikan anggaran pengadaan sekitar 40 item obat.

Itu dilakukan, supaya stok obat di Puskesmas yang ada di Kota Batu tidak mengalami kekosongan.

"Tim Dirjen dalam waktu dekat juga akan menyampaikan prosedur dan cara pengalokasian anggaran dalam PAK APBD Kota Batu secara langsung. Dengan begitu, nantinya tidak ada yang dilanggar dalam penganggaran itu," kata Punjul Santoso, Kamis (16/4/2015).

Untuk itu, ungkap Punjul, pihaknya belum bisa menyebutkan nilai anggaran dari PAK APBD 2015 yang akan dialokasikan untuk pengadaan 40 item obat yang mengalami kekosongan stok.

Karena sekarang ini, tim Dinkes Kota Batu masih melakukan pendataan dan penghitungan berapa kebutuhan anggaran pengadaan obat yang akan diusulkan dalam PAK APBD.

Hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian alokasi anggaran dalam pengadaan obat-obatan itu.

"Jadi, ditunggu sajalah. Nanti dalam PAK APBD pasti sudah ada berapa nilai anggaran untuk pengadaan obat," tandas Punjul.

Diakui Punjul, persoalan terancamnya stok obat-obatan di sejumlah Puskesmas yang ada di Kota Batu sudah sampai ke Pemerintah Pusat. Terlebih dampak dari kekosongan obat di puskemas akan berdampak buruk pada kualitas layanan kesehatan warga dan peserta BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, tambah Punjul, cepatnya respon dari Pemerintah Pusat terhadap persoalan stok obat di Kota Batu diharapkan akan bisa menuntaskan persoalan tersebut.

Dengan demikian, warga kota Batu dan peserta BPJS tidak perlu lagi khawatir akan layanan kesehatan di puskesmas-puskesmas Kota Batu.

"Mudah-mudahan kami harapkan semuanya bisa segera terselesaikan dengan baik," tutur Punjul.

(Achmad Amru Muiz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved