Jendela Dunia
VIDEO: Wow, Pria Ini Miliki 100 Istri, Sebagian Warisan Pendahulunya
"Tanpa budaya, anda bukan manusia tetapi binatang. Dan oleh karena itu lembaga kepala suku adalah penjamin budaya kita, " katanya
SURYAMALANG.COM, KAMERUN - Abumbi II, raja di daerah Bafut, Kamerun ini boleh dibilang lelananing jagad atau laki-laki sejati.
Betapa tidak, pria berkulit hitam ini memiliki hampir 100 istri.
Menariknya, istri-istri itu bukan murni pilihannya, tetapi warisan dari raja sebelumnya.
Menurut tradisi setempat, jika sang raja meninggal dia juga wajib mewariskan istri-istrinya kepada penggantinya untuk dinikahi.
Sang ratu memiliki peran besar dalam kerajaan. Pangeran Nickson dari Bafut mencatat, peran itu ditentukan oleh wanita-wanita itu untuk membentuk dirinya di samping sang raja yang baru.
Ratu Constante, istri ketiga Abumbe mempercayai bahwa di belakang pria sukses ada wanita setia yang sangat sukses.
"Tradisi kami mengatakan bahwa ketika anda adalah raja, istri tua tetap menjatuhkan tradisi ke istri muda, dan juga untuk mengajarkan raja tradisi," katanya seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/6/2015).
(Baca juga: Kakek Usia 73 Tahun Lompat dari Tebing 141 Meter Demi Anak Sakit dan Cacat)
Fenomena poligami di Kamerun ini cukup menarik perhatian karena umumnya di benua Afrika pernikahan poligami cukup sedikit.
Hal ini disebabkan karena perubahan nilai yang disebabkan karena penyebaran kristen, menyebarnya gaya hidup barat serta besarnya biaya hidup yang ditanggung jika memiliki keluarga yang besar.
Dan di Kamerun, pergeseran nilai dan budaya ini seringkali bertentangan.
Raja Abumbi II mengakui ada konflik konstan antara nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai modern dari barat.
Dan selama ini pihaknya merusaha memadukan keduanya untuk menemukan jalan tengah sehingga bisa menikmati hasil pembangunan dan modernitas tanpa merusak budaya mereka.
"Tanpa budaya, Anda bukan manusia, kamu adalah binatang. Dan oleh karena itu lembaga kepala suku adalah penjamin budaya kita. " kata raja yang telah memerintah Bafut selama 47 tahun.
Meskipun poligami sering bertemu dengan kritik di Barat, ada beberapa yang menganggap hal itu sebagai tradisi yang berharga.
Ingin tahu tradisi dan budaya di Bafut? KLIK video berikut. (*)