Bahlil sampai Gus Mus: Penolakan Vs Dukungan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Jokowi Balik Arah

Bahlil sampai Gus Mus: penolakan Vs dukungan Soeharto jadi pahlawan nasional, Jokowi balik arah menyetarakan jasa Presiden ke-2 dengan Gus Dur.

|
Tribunnews.com/Taufik Ismail/ARSIP Kompas/JB Suratno/Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati
WACANA SHOEHARTO PAHLAWAN - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia (KANAN) ketika ditemui awak media. Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi (KIRI) bicara mengenai jasa Soeharto sampai Gus Dur. Gambar Presiden ke-2 RI, Soeharto (TENGAH) diambil pada 15 Januari 1998. Wacana pengusulan Soeharto dapat gelar Pahlawan Nasional diwarnai penolakan dan dukungan, sejumlah pihak termasuk tokoh Nahdlatul Ulama KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) tegas tidak setuju. 

SURYAMALANG.COM, - Wacana Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi Pahlawan Nasional menuai polemik, sebab memancing pro dan kontra dari berbagai pihak. 

Penolakan Vs dukungan muncul, dari beberapa kalangan mulai politikus, tokoh agama sampai sesama mantan pemimpin negara.

Pihak-pihak yang akan dibahas berikut antara lain penolakan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan dukungan yang disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Sedangkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tampak berbalik arah dengan menyetarakan jasa Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Soeharto. 

Baca juga: Aliansi Warga Malang Menolak Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, Dianggap sebagai Pelanggar HAM

Sebelumnya pemerintah menggodok 40 nama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Beberapa nama yang diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional itu antara lain adalah;

1. Presidenke-2 RI Soeharto

2. Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur

3. Aktivis buruh, Marsinah.

Nama-nama itu diusulkan dari beragam unsur hingga di tingkat Kabupaten/Kota.

Sebanyak 500 aktivis dan akademisi belum lama ini menyatakan menolak rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto. Begitu pula dengan Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDI-P, Bonnie Triyana.

Berikut pendapat sejumlah tokoh lainnya:

Gus Mus: Saya Paling Tidak Setuju!

Mustasyar Pengurus Nahdaltul Ulama (PBNU), KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, menolak Soeharto menjadi Pahlawan Nasional dengan menyoroti aspek moral, sejarah, dan keadilan dalam penilaian kepahlawanan.

“Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional," kata Gus Mus, dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).

Gus Mus mengenang masa Orde Baru sebagai periode yang menyisakan luka bagi banyak ulama dan kiai pesantren. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved