Pasuruan

Wow, Ayo ke Pasuruan Sekarang, Nonton Paus Makan Plankton di Laut!

"Biasanya sampai dua bulan mereka singgah. Ini lagi ramai-ramainya..."

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Aji Bramastra
suryamalang.com
Nelayan dan pemandu perahu di Pasuruan menunjukkan hiu paus (rhincodon typus), Selasa (15/9/2015). 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Perairan di Kecamatan Panggungrejo terdapat pemandangan unik dan langka, kawanan hiu paus (rhincodon typus) sedang singgah.

Hilir-mudik hewan menakjubkan ini mengapung, tak jauh dari bibir pantai.

Nelayan Panggungrejo, Imron, mengatakan hiu-hiu ini mulai bermunculan sejak lima hari lalu. Ada sekitar 50 hiu yang terkadang membentuk kelompok sendiri. Panjangnya berkisar 3-5 meter.

"Sekitar 2 km dari pantai mereka sudah bisa dilihat. Yang banyak ada di tengah lautan," kata Imron kepada Surya, Selasa (15/9/2015).

Imron mengaku tak tahu dari mana hiu-hiu ini datang. Hanya saja, setiap tahun hampir pasti mereka singgah di Panggungrejo untuk mencari makan.

Ketika perahu yang ditumpangi wartawan SURYA mendekat, hiu ini tak menunjukan tanda-tanda ketakutan. Mereka tetap mengapung dan membuka mulut untuk memakan plankton.

Aksinya benar-benar indah. Apalagi ketika mereka menyibakan buntut yang menunjukan dua sirip runcing di permukaan air sambil membuka mulut lebarnya, menghisap plankton.

"Biasanya sampai dua bulan mereka singgah. Ini lagi ramai-ramainya. Sekitar dua minggu perlahan-lahan ada yang pergi sampai nanti masuk musim hujan," sambungnya.

Kehadiran hiu-hiu ini, ungkapnya,tak mengganggu aktivitas mencari ikan para nelayan. Bahkan, lanjutnya, bisa menjadi tambahan pemasukan karena akan ada wisatawan atau peneliti yang menyewa perahu-perahu nelayan untuk melihat hiu-hiu ini dari dekat.

"Mereka muncul mulai pagi sampai siang, saat laut panas," tuturnya.

Para nelayan Panggungrejo tak pernah menangkap hiu-hiu ini. Menurut Imron, kehadiran hiu-hiu ini menandakan laut Panggungrejo masih kaya biota laut. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan nelayan nantinya.

"Kami anggap hiu ini hewan sakral. Tidak boleh ditangkap," ujarnya.

Dankapal Polair Kota Pasuruan, Bripka Agus Kurniawan, menambahkan pihaknya tidak pernah membuat pengumuman agar nelayan tak menangkap hiu-hiu tersebut.

"Para nelayan sudah paham sendiri, menangkap hiu-hiu ini melanggar undang-undang. Lagipula, masyarakat sendiri sudah menganggap hewan ini sakral," imbuh Agus. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved