Pembunuhan Sadis Lumajang

Kondisi Tosan Terus Membaik, tapi Masih Diisolasi di Rumah Sakit

Dia bisa berbincang, namun terbatas pada orang-orang tertentu. Ini karena ia masih menempati ruang isolasi di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Adrianus Adhi
Istri Tosan, Ati Hariyati dan Abdul Rosyid, rekan Tosan dalam memperjuangkan penolakan tambang pasir ilegal di Dusun Krajan Dua RT56/RW19, Desa Selo Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kondisi kesehatan aktivis penolak tambang pasir Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Tosan berangsur-angsur pulih.

Dia bisa berbincang, namun terbatas pada orang-orang tertentu. Ini karena ia masih menempati ruang isolasi di Rumah Sakit Saiful Anwar sampai Selasa (29/9/2015) sore.

Pantauan SURYAMALANG.COM, di rumah sakit itu Ati Hariyati, istri warga Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang masih setia menunggu kesehatan suaminya hingga pulih.

Dia juga menuruti kemauan dokter agar Tosan dapat beristirahat total selama masa pemulihan.

“Masih belum bisa dijenguk,” kata Ati Hariati, istri Selasa sore.

Ia juga menambahkan bahwa makanan Tosan dimasukkan melalui selang langsung ke dalam saluran pencernaan. Ini lantaran luka di lambung Tosan belum sembuh. Sebagian lambung Tosan juga harus diangkat lantaran rusak setelah dikeroyok puluhan orang di depan rumahnya,

Sejak Minggu hingga kini, tak ada polisi yang berjaga di sana. Meski demikian, sejumlah perawat dan petugas kesehatan terus memantau kesehatannya bahkan mengawasi setiap tamu, atau kerabat yang berkunjung ke sana. Maklum, Ati juga merupakan saksi kunci atas kasus ini.

Menurut Ati, belum ada pejabat Pemerintah Kabupaten Lumajang yang membesuk Tosan sampai kini. Mereka yang datang ke sini adalah kerabat, wartawan, bahkan polisi juga datang membesuknya untuk meminta keterangan Ati.

Pemeriksaan pada Ati berlangsung pada Minggu (27/9/2015) sore.

“Ada empat jam saya diperiksa polisi,” katanya.

Selain itu, sejumlah aktivis lingkungan, hukum juga datang menjenguk bapak tiga anak yang bekerja sebagai petani setiap harinya.

Ati berharap pelaku penganiayaan ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal. Tapi yang lebih penting saat ini, katanya, suaminya kembali sehat sedia kala, dan biaya pengobatan Tosan selama di RSSA Malang terbayar.

Ati harus memikirkan biaya itu sendiri, sebab tak ada bantuan dana atau biaya pengobatan dari pemerintah maupun donasi dari pihak lain padanya.

"Semua biaya sendiri," ujarnya.

Sekadar diketahui, Tosan (48) merupakan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pesisir yang menjadi korban pengeroyokan pada Sabtu (26/9/2015) pagi. Ia kini di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang. Dia baru saja menjalani operasi pengangkatan lambung karena pengeroyokan kemarin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved