Mahasiswa UINSA Tewas Diklat SAR
Terungkap, Rizky Punya Riwayat Sakit dan Diketahui Sebelum Diklat
Peserta diklat berangkat dari kampus Surabaya pada Rabu (14/10/2015) pukul 12.00. Mereka berangkat dan kembali ke kampus menggunakan bus kampus
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PAGAK - Yudi Akbar Rizky (18), warga Sukolilo Park Regency Surabaya yang meninggal dunia di tenda dapur induk wana wisata Sumuran RPH Rejosari, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang memiliki sakit brochitis.
Namun itu baru diketahui panitia sebelum berangkat. Sedang riwayat penyakit itu sebelumnya tidak dijelaskan oleh Yudi.
"Kan sebelum berangkat ke diklat, ada karantina di kampus. Selasa (13/10/2015) baru cerita," kata Pramudya, ketua umum Diklat SAR XXIV Mapalsa Surabaya kepada wartawan di sela rekonstruksi awal di kawasan wana wisata Sumuran, Minggu (18/10/2015).
Sedang korban meninggal dunia, Lutfi Rahmawati tidak memiliki riwayat sakit sebelumnya.
Namun mereka tetap berangkat ke Pagak mengikuti kegiatan diklat SAR. Penuturan Pramudya, peserta diklat berangkat dari kampus Surabaya pada Rabu (14/10/2015) pukul 12.00. Mereka berangkat dan kembali ke kampus dengan menggunakan bus kampus.
Mereka yang ikut diklat yang dijadwalkan pada Rabu (14/10/2015) sampai Minggu (18/10/2015) kebanyakan mahasiswa baru semester 1 dan ada yang semester 3.
"Sampai di kawasan Bendungan Sengguruh makan dulu di warung," tutur Pramudya.
Setelah itu, peserta berjalan kaki ke Lembah Kera tempat camp pertama. Saat itu sudah menjelang petang. Setelah itu, kegiatan diisi istirahat. Baru berkegiatan lagi pada Kamis (15/10/2015) pukul 04.30.
Kegiatannya adalah sholat subuh, masak, makan dan packing peralatan. Setelah itu dilanjutkan senam.
"Berikutnya ke tebing Lembah Kera dengan jalan dari camp pertama. Kira-kira makan waktu 20 menit," ujarnya.
Peserta yang ikut ada 19 peserta. Disana langsung aplikasi materi panjat tebing di Lembah Kera.
"Yudi gak ikut. Juga Lutfi," kata dia.
Setelah itu, jam 14.00 ada kegiatan mandi sauna dan kembali ke Lembah Kera. Kegiatan mandi sauna sekitar satu jam. Kemudian dilanjutkan kegiatan makan, istirahat dan lanjut materi navigasi di simpang lima dibawa kaki Gunung Slamet dengan berjalan kaki selama 45 menit.
Setelah itu mereka mengikuti materi konservasi dengan TKP antara simpang lima dan Lembah Kera sampai petang hari pukul 18.00. Berikutnya dilanjutkan navigasi malam sampai pukul 21.00. Bertempat di kawasan simpang lima, peserta istirahat di camp kedua sampai pagi.
"Pada Jumat (16/10/2015), dilakukan kegiatan rutin pagi. Selanjutnya diisi mountainering ke puncak Gunung Slamet mulai pukul 07.00," kata dia.