Mahasiswa UINSA Tewas Diklat SAR
Terungkap, Rizky Punya Riwayat Sakit dan Diketahui Sebelum Diklat
Peserta diklat berangkat dari kampus Surabaya pada Rabu (14/10/2015) pukul 12.00. Mereka berangkat dan kembali ke kampus menggunakan bus kampus
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: fatkhulalami
Di kegiatan itu, Yudi dan Lutfi masih ikut. Disana dilaksanakan kegiatan upacara di puncak.
Kemudian turun untuk bivoac alam. Kegiatan itu sekaligus istirahat setelah peserta membuat bivoac dari batang-batang dan dedaunan sebagai materi survival. Kemudian dilanjutkan materi SAR dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) dan dilanjutkan istirahat.
Kemudian jam 16.00 melakukan perjalanan ke lembah setan. Di tempat itu, Yudi sempat batuk-batuk darah," katanya.
Karena kondisinya, Yudi dibawa turun ke dapur induk. Begitu juga Lutfi. Mereka dibawa dengan dua motor. Lutfi diturunkan karena kakinya memar saat aplikasi PPGD.
Mereka kemudian dimakamkan di dapur induk. Pada Sabtu (17/10/2015), mereka diantar dengan naik motor ke tebing Merdeka untuk kegiatan rapling. Tapi tidak mengikuti kegiatan itu karena secara fisik tidak bisa.
Sehingga hanya disuruh melihat saja. Setelah itu, mereka di antar ke dapur induk. Yudi sempat izin minum obat dan istirahat di tenda dan meninggal.
Sedang Lutfi sempat dibawa ke polindes namun dalam perjalanan ke RS Wafa Husada Kepanjen meninggal dunia pada Sabtu malam.
Seorang peserta lainnya, Nur Fadhilah sempat dirawat di RS Wafa namun pada Minggu sudah pulang. Sedang peserta lain, Masrifah Rahmaniah sempat mengeluh pusing tapi tidak sampai rawat inap. Kasus ini sekarang diambil Polres Malang setelah sebelumnya ditangani Polsek Pagak.