Mahasiswa UINSA Tewas Diklat SAR

Tujuh Mahasiswa UINSA Surabaya Diperiksa Polisi, Apa Hasilnya?

Pemeriksaan ini adalah dampak dari meninggalnya dua mahasiswa UIN SA saat melaksanakan Diklat SAR

SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati
Tujuh mahasiswa UIN SA (Sunan Ampel) Surabaya sedang istirahat di ruang piket Satreskrim Polres Malang, Senin (19/10/2015). 

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Sebanyak tujuh mahasiswa UIN Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Malang, Senin (19/10/2015).

Rinciannya, lima orang dari panitia dan dua peserta.

Pemeriksaan ini adalah dampak dari meninggalnya dua mahasiswa UIN SA saat melaksanakan Diklat SAR di wana wisata Sumuran di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang pada Sabtu (18/10/2015).

Dua mahasiswa yang meninggal dunia dalam kegiatan itu adalah Yudi Akbar Rizki dan Lutfi Rahmawati.

"Mereka yang kita periksa antara lain Ketua UKM Mapalsa (Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel), ketua panitia dll. Nama-namanya masih bisa disebutkan," jelas AKP Adam Purbantoro, Kasat Reskrim Polres Malang kepada wartawan di halaman Satreskrim Polres Malang, Senin (19/10/2015).

Ketujuh mahasiswa itu pada siang hari terlihat makan siang di kantin Mak Nem Polres Malang. Setelah itu mereka meninggalkan kantin menuju ruang unit 2 Satreskrim Polres Malang.

Kurang dari 10 menit, mereka keluar lagi dan istirahat di ruang piket Satreskrim Polres Malang. Tak satupun mau bicara. Menurut Adam, para mahasiswa yang diperiksa lebih banyak menceritakan soal fakta.

Misalkan pembentukan panitia diklat SAR XXIV, membuat formulir, menjelaskan kegiatan di wana wisata Sumuran di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang dsb.

"Yang jelas, kegiatan mereka di sana adalah itu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan diikuti mahasiswa yang berminat di UKM tersebut," jelas dia.

Dijelaskan, kasusnya masih berstatus lidik. Sejauh ini masih belum ditemukan pelanggaran pidananya. Katanya, perizinan untuk kegiatan itu sudah lengkap. Termasuk ke pihak kampus, ke Perhutani dan ditembuskan ke Polsek dn Camat Pagak.

Kegiatan mereka di Pagak juga sudah tercantum di proposal kegiatan mereka. Tentang hasil temuan di rekonstruksi awal yang dilakukan pada Minggu siang lalu katanya masih sebatas melihat TKP.

"Tempat dimana korban meninggal. Tapi saat itu, lokasinya kan sudah bersih," ungkap Adam.

Sebagaimana diberitakan, lokasi pos/dapur induk diklat SAR XXIV sudah diberi garis polisi. Di tempat itu, Yudi meninggal dunia pada Sabtu (17/10/2015). Sedang Lutfi meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Wafa Husada setelah dibawa ke polindes. Dalam pemeriksaan tujuh mahasiswa itu mereka tidak didampingi kuasa hukum/dosen dari UIN SA.

"Kami sudah menghubungi pihak kampus untuk menjemput mereka (mahasiswa yang diperiksa) karena dalam kondisi kelelahan. Saya khawatir ada apa-apa," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved