Karya Anak Bangsa

Dari Rumah Kontrakan di Malang, Kotak 'Ajaib' itu Menuju Pelosok Negeri

“Dari sini nasib Falle berubah begitu drastis. Belum juga pulang dari Jakarta setelah terima penghargaan itu, ponsel ini tak berhenti bunyi..."

Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
suryamalang.com
Andy Suryansyah, dan Falle ciptaannya. 

Kotak nyamuk yang awalnya ditertawakan orang itu, malah menyisihkan ratusan karya anak bangsa lain.


Andy Suryansyah saat menerima penghargaan SATU Indonesia Award dari Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto.

Menerima penghargaan ini merubah nasib Andy, karena penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh PT Astra Indonesia ini memang mendapat porsi pemberitaan cukup besar di sejumlah media nasional.

“Dari sini nasib Falle berubah begitu drastis. Belum juga pulang dari Jakarta setelah terima penghargaan itu, ponsel ini tak berhenti bunyi. Orang berebut pesan Falle,” ucap Andy.

Benci Nyamuk

Menciptakan Falle tak didapat Andy dari tempatnya berkuliah. Ia sejatinya seorang mahasiswa dari jurusan komputer.

Inspirasi membuat Falle, kata Andy, didapatnya dari pengalaman mengerikan, pernah terkena demam berdarah dengue (DBD) yang cukup parah.

“Karena pernah mengalaminya, saya tahu betul kalau demam berdarah sangat berbahaya. Itulah mengapa saya kepikiran mau buat alat pembasmi nyamuk,” kata pria berdarah Madura ini.

Memang, kotak perangkap nyamuk sudah tersedia banyak di pasar. Tapi, menurut Andy, alat-alat yang beredar di pasar, hanya bisa mengusir nyamuk, bukan membasmi.

“Nyamuk bisa bermigrasi, sehingga ini tak menyelesaikan masalah. Itulah mengapa saya ciptakan Falle,” ujar dia.

Pengalaman mengerikan itu, ternyata kini mengantar Andy menjadi seorang wirausahawan.


Andy, melihat pekerjanya yang sedang merakit unit Falle sebelum siap dijual. (foto : Aji Bramastra)

Penghargaan SATU Indonesia Award memberinya kesempatan untuk mewujudkan ambisinya.

Ia mendapat peluang menjalankan sebuah perusahaan kecil, sekaligus membuat karya anak bangsa berkibar di negeri sendiri.

Andy pun mengaku bangga, mendengar Falle buatannya ikut membantu populasi nyamuk.

“Kami selalu bertanya ke pembeli, bagaimana hasil Falle di wilayah mereka. Hampir semua pembeli mengaku, populasi nyamuk di daerah mereka berkurang. Itu kebahagiaan saya,” sebut dia.

Jalan menjadi hingga seperti saat ini, diakui Andy, memang terjal dan tak mudah. Meski pesanan Falle terus mengalir, Ia mengaku tetap jatuh bangun untuk membuat perusahaan kecilnya tetap sehat.

“Saya pernah nyaris bangkrut, karena perusahaan tidak efisien. Pernah juga ditipu puluhan juta oleh rekan berbisnis. Saya tidak menyerah, semua saya jadikan pelajaran,” aku Andy. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved