Blitar
Kerja Jadi Pembantu di Hongkong, Pulang Meninggal Karena AIDS
"Kondisinya memang memburuk sejak tiga hari ini. Di antaranya, sesak nafas, bahkan meludah saja nggak bisa,"
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Satu lagi, pasien Aids, St (29), yang merupakan mantan TKW, gagal diselamatkan. Ia akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Selasa (27/10) malam kemarin, setelah dua minggu dirawat di RS milik Pemkab Blitar tersebut.
"Mayatnya dimakamkan tadi pagi di tempat asalnya sekitar pukul 09.00 WIB. Itu sempat menginap semalam di rumah karena meninggalnya sudah malam (menjelang isyak)," ujar bapak korban, Msr (52), Rabu (28/10).
Sebelum meninggal dunia, papar Msr, selasa siang kemarin, kondisi anaknya sempat kesulitan bernafas. Setiap bernafas, ia ngos-ngosan.
Sementara, di hidungnya sudah terpasang selang kecil, untuk membantu asupan makanan. Sebab, korban sejak masuk RS itu tak bisa makan, sehingga dibantu melalui selang yang dilewatkan hidungnya.
"Kondisinya memang memburuk sejak tiga hari ini. Di antaranya, sesak nafas, bahkan meludah saja nggak bisa," ungkapnya.
Terkait musibah ini, Msr mengaku keluarganya ikhlas karena sejak awal sudah menyadari kondisi kesehatan anaknya memang cukup parah.
"Mudah-mudahan, segala amal kebaikannya diterima di sisi-Nya," ungkapnya.
dr Loeqy Janna, Direktur RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, mengatakan, memang kondisi korban sejak masuk rumah sakit, cukup parah. Hanya sekadar makan saja, ia harus dibantu dengan cara Naso Gas Trittube (NGT)--makanan cair yang dilewatkan selang dengan dimasukkan ke hidungnya. "Dia nggak bisa mengunyah, saraf otaknya sudah tak berfungsi," katanya.
Selama berada di RS, Loeqy mengakui, pasien itu tak banyak perkembangan. Itu karena kondisinya cukup parah. Berbagai upaya sudah dilakukan, namun akhirnya ia tak tertolong.
"Kami nggak bisa menjelaskan detail karena menyangkut hak pasien," ungkapnya.
Seperti diketahui, St, adalah warga Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Ia dideportasikan oleh Pemerintah Hongkong setelah bekerja di negara itu sejak tahun 2009 lalu. Penyebabnya, karena ia diduga kena AIDS.
Selasa (13/10) malam lalu, ia tiba di RSUD Ngudi Waluyo, setelah dijemput Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan Blitar dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta.
Itu setelah Hery Noegroho, Bupati Blitar mendapat surat dari RS Polri, tertanggal 6 Oktober lalu. intinya, memberi tahu, bahwa ada TKW asal Blitar sedang dirawat di RS Polri karena dipulangkan paksa oleh Pemerintah Hongkong. Penyebabnya, karena terkena penyakit yang belum ada obatnya tersebut.
Saat dijemput kondisi kesehatannya sangat memprihatinkan karena tubuhnya kurus, dan lemah.
Sumber Surya, korban berangkat ke Hongkong tahun 2009 lalu. Namun, ia tak lewat Blitar melainkan mengurus persyaratannya di Tulungagung.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-aids-2_20151028_125116.jpg)