Karya Anak Bangsa
The Ganers : Kapal Hebat Karya Anak Bangsa Yang Tak Dilirik Pemerintah
“Kita belum punya kapal yang bisa ambil langsung sampah. Pelindo misalnya, punya kapal pengangkut sampah. Tapi fungsinya hanya untuk mengangkut.."
Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
Sementara The Ganers, hanya memerlukan dua orang pekerja saja.
“Beaya untuk membangun kapal ini sekitar Rp 800 juta. Memang cukup besar, tapi tetap jauh lebih kecil daripada apa yang kita lakukan saat ini,” cetus Idham.
Sayang, pemerintah, melirik pun tidak. Meski karyanya mendapat pengakuan dari sejumlah akademisi nasional di ajang Satu Indonesia Award, tapi belum ada sedikitpun tanda pemerintah tertarik membeli karyanya.
Pernah, kata Idham, ia dijanjikan seseorang untuk dipertemukan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Ia sudah terlanjur membayangkan Risma akan membantu membawa karya ini ke Istana Negara.
“Tapi, ya hanya sebatas janji. Sampai sekarang tidak pernah ada undangan bertemu Ibu Wali Kota,” ucap Idham.
Anak dari Ir M Basir Nappu, seorang peneliti di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ini mengakui, belum sampai mencoba ke Jakarta atas inisiatifnya sendiri. Menghadap Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, misalnya, atau lebih nekat lagi, bertemu Presiden Jokowi.
“Saya enggak tahu jalannya. Bagaimana prosedurnya agar karya ini diwujudkan negara,” keluhnya.
Namun, meski harapannya belum terwujud, Idham menegaskan tak patah semangat mewujudkan mimpinya : melihat The Ganers berlayar.
Ia sendiri juga sudah cukup senang mendapat penghargaan dari Astra. Menurut Idham, momen itu melecut semangatnya bahwa kapal ini memang layak diperjuangkan.
“Penghargaan itu bagi saya adalah pengakuan di rumah kita sendiri. Di tengah rendahnya apresiasi pemerintah, masih ada pihak yang mengangkat karya anak bangsa ke permukaan,” sebut Idham. (*)