Malang Raya

Hati-hati, Pagar Bundaran Tugu Ambrol dan Bahayakan Pengunjung

"Jadinya kalau mau selfie di dekat kolam yang tidak ada pagarnya, kami takut,"

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Kondisi pagar kolam Monumen Tugu, Kota Malang, Rabu (11/11/2015). Pemkot Malang membongkar pagar kolam Monumen bersejarah untuk diganti dengan pagar baru. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pagar pembatas kolam bundaran tugu Kota Malang yang ambrol di beberapa sisinya dikeluhkan pengunjung.

Tak sekadar tidak enak dipandang, ambrolnya pagar itu juga dinilai berbahaya. Akibatnya, beberapa pengunjung memilih menjauh dari sekitar kolam.

Linda Nurul Karimah (18), salah seorang pengunjung, menyebut, hilangnya beberapa bagian pagar besi berwarna hijau itu akan berbahaya terutama bagi anak-anak. Terlebih, kedalaman kolom sekitar 1,5 meter. Kedalaman yang cukup untuk menenggelamkan seorang bocah.

"Enggak banget pokoknya. Dilihat juga kelihatan enggak terawat," ujar mahasiswa Universitas Kanjuruhan itu.

Menurut gadis yang rutin sebulan dua kali berkunjung ke alun-alun tugu tersebut, hilangnya sebagian pagar juga membuat pagar yang masih berdiri agak goyang.

Maklum, pagar di sana memang dipasang secara pararel. Sehingga, apabila salah satu pengaitnya lepas, pagar yang lain menjadi tak kokoh.

"Sebaiknya secepat mungkin diperbaiki. Sebelum ada orang yang tercebur ke kolam," terang Shella (19), pengunjung lain.

Berkunjung bersama empat rekannya, Shella menyayangkan pihak penjaga taman tak segera memperbaiki pagar.

"Jadinya kalau mau selfie di dekat kolam yang tidak ada pagarnya, kami takut," seloroh dia.

Menanggapi keluhan itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Erik Santoso menjelaskan, pihaknya sudah mengidentifikasi kerusakan pagar tersebut. Rencananya, pagar itu akan diganti dengan pagar baru dengan desain heritage.

Menurut dia, pagar pembatas kolam tugu memang sudah waktunya diganti. Karena, berbarengan dengan penataan ulang alun-alaun tugu, DKP berencana juga mengubah konsep pagar.

"Sekarang pagar pengantinya sudah dalam proses produksi. Kami usahakan dalam sepekan sudah bisa dipasang," ungkapnya.

Sebagai bentuk antisipasi, DKP akan memasang tanda pagar rusak di sekitar taman.

"Nanti mungkin bisa dengan tali rafia dulu sebelum pagar yang baru datang," lanjutnya.

Nantinya, DKP juga akan menyiagakan petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved