Kediri
Dua Proyek Mangkrak di Kediri Dilanjutkan Lagi
"Kami optimistis tahun depan sudah dapat dilanjutkan lagi. Begitu hasil audit keluar kami lanjutkan,"
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Dua dari tiga proyek multy years yang sudah lama mangkrak di Kota Kediri bakal dilanjutkan lagi. Kedua proyek itu RS Gambiran 2 dan Jembatan Brawijaya.
Saat ini Pemkot Kediri masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jika hasil auditnya selesai, proyeknya yang telah menelan anggaran ratusan miliar itu bakal dilanjutkan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebutkan, pihaknya sudah menugaskan kepada Sekkota Kediri untuk mempertanyakan hasil audit tiga proyek multy years.
"Kami optimistis tahun depan sudah dapat dilanjutkan lagi. Begitu hasil audit keluar kami lanjutkan," jelas Mas Abu, sapaan akrab Abdullah Abu Bakar menjawab pertanyaan Surya saat mengunjungi khitanan massal, Minggu (13/12/2015).
Baik Jembatan Brawijaya dan RS Gambiran 2 sangat dibutuhkan masyarakat. Terlebih saat ini RSUD Gambiran sudah penuh dan lahannya yang sempit tidak memungkinkan dilakukan pengembangan lagi.
"Jembatan dan Rumah Sakit Gambiran ini yang sangat mendesak," jelasnya.
Wali Kota berharap jika RS Gambiran 2 sudah difungsikan diimbangi dengan pemberian pelayanan yang lebih bagus lagi kepada masyarakat.
"Rumah sakit umum daerah harus bagus. Pelayanan juga harus oke, karena menjadi pilihan utama masyarakat. Apalagi ada anggapan dokter yang paling komplit di RS Gambiran," jelasnya.
Sementara untuk Kampus Politeknik Kota Kediri yang berlokasi di kawasan Gunung Klotok juga menunggu hasil audit. Apalagi telah ada upaya untuk menegerikan Politeknik Kota Kediri.
Tiga proyek multy years ini dibangun pada awal kepemimpinan Wali Kota Kediri dr Samsul Ashar. Proyek RS Gambiran 2 yang menelan anggaran Rp 220 miliar. Proyek Jembatan Brawijaya dianggarkan Rp 66 miliar dan Kampus Politeknik Kediri dianggarkan Rp 88 miliar.
Pencapaian ketiga proyek yang saat ini mangkrak baru selesai antara 80 persen - 90 persen. Dua dari tiga proyek juga dibidik aparat penegak hukum.
Proyek Jembatan Brawijaya kasusnya kini ditangani penyidik Disreskrimsus Polda Jatim dan proyek RS Gambiran 2 ditangani Kejaksaan Negeri Kota Kediri.
Pemkot Kediri telah memutus kontrak ketiga rekanan proyek yang bermasalah. Yakni PT Makasar Konstruksi Indonesia (MKI) yang menangani pembangunan RS Gambiran 2.
Sedangkan Jembatan Brawijaya dibangun PT Fajar Parahyangan (FP) pembangunannya baru rampung 80 persen. Sementara pembangunan Kampus Politeknik Kediri tendernya dimenangkan PT Nugraha Adi Taruna (NAT) pembangunannya baru rampung 85 persen.