Malang Raya
Inilah Penyebab Kecelakaan yang Renggut 4 Nyawa di Malang
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, tidak ada upaya pengereman. Jadi bus menghantam Hijet dari belakang dengan kecepatan tanpa direm,"
Penulis: David Yohanes | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - Kecelakaan antara bus dan Daihatsu Hijet 1000 di Singosari dipicu sopir bus yang ngantuk. Demikian dijelaskan Kasat Lantas Polres Malang, AKP Bobby Satri, Minggu (20/12/2015) sore.
Menurut Bobby, kedua kendaraan tersebut berjalan searah, dari utara ke selatan. Kecepatan bus Restu Jaya saat itu sekitar 60 km/jam hingga 70 km/jam.
"Bus tersebut trayek antar kota antar provinsi. Dia berangkat dari Denpasar dengan tujuan Tulungagung," terang Bobby.
Saat di lokasi kejadian, bus DK 9000 IH yang disopiri Jari akan mendahului Daihatsu Hijet 1000 N 897 BA yang dikendarai Supeno.
Namun dalam kondisi ngantuk, Jari tidak bisa mengontrol kecepatan. Tanpa mengerem bus tersebut menghantam Daihatsu Hijet.
"Dari hasil pemeriksaan di lapangan, tidak ada upaya pengereman. Jadi bus menghantam Hijet dari belakang dengan kecepatan tanpa direm," ungkap Bobby.
Akibatnya mobil mungil tersebut terdorong laju bus ke arah kiri. Berat yang tidak seimbang membuat Daihatsu Hijet tergulung ke sisi jalan.
Tiga penumpang meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan satu korban lainnya meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Lanjut Bobby, pihaknya masih fokus untuk mengurusi para korban.
"Kami belum pastikan, apakah satu keluarga. Karena kami dahulukan pelayanan kemanusiaan," tegas Bobby.
Namun Bobby memastikan, sopir bus tersebut sudah ditetapkan jadi tersangka. Sebab "human error" yang dilakukan Jari yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
"Sudah kami tetapkan tersangka dan kami tahan," tandasnya.