Malang Raya

Ajaib, Terperosok Semalam di Jurang 30 Meter Depan Laut Lepas, Wahyu Selamat Karena Ini

Tidak hanya terperosok dari tebing, namun ia terjatuh di batu karang di pinggir Pantai Krambilan.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: musahadah
surya/sri wahyunik
Proses evakuasi Wahyu Adi. 

SURYAMALANG.COM, BANTUR - Wahyu Adi (19) warga Desa Waturejo, RT 7 RW 2 Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang mendapatkan keajaiban.

Petugas PMI Kabupaten Malang menyebut demikian bagi keberuntungan Wahyu.

Sebab pemuda itu selamat meskipun terjatuh dari tebing setinggi 30 meter.

Tidak hanya terperosok dari tebing, namun ia terjatuh di batu karang di pinggir Pantai Krambilan.

Keterangan ini dituturkan Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang Muji Utomo kepada Surya, Sabtu (2/1/2016).

Menurut Muji, Wahyu tersesat di sekitar hutan Pantai Krambilan Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang, Jumat (1/1/2016) petang pukul 18.00 WIB.

Ia terpisah dari kelompoknya dan tersesat. Satu kelompok itu berisikan tujuh orang.

Saat berjalan-jalan itulah, Wahyu tiba di sekitar tebing yang berselahan dengan laut.

"Ia terperosok ke jurang, jurang itu berbatasan dengan laut (tebing laut). Ia jatuh ke batu karang, depannya langsung laut tetapi tidak jatuh ke laut. Semalaman ia bertahan di tempat itu," ujar Muji.

Dari foto yang dikirimkan Muji, terlihat Wahyu terluka lecet di bagian punggung, kaki, dan tangan.

Muji menyebutkan Wahyu tidak mendapatkan luka patah tulang. 'Kepalanya juga tidak terbentur. Ya itu dia mendapatkan keajaiban," imbuhnya.

Wahyu hanya tidak bisa berbicara ketika pertama kali ditemukan. Petugas juga kesulitan berkomunikasi dengannya setelah berhasil mengevakuasinya.

Kondisi Wahyu membaik setelah petugas memberinya minum dan makan. Hanya saja, lanjut Muji, Wahyu terlihat linglung dan kebingungan. "Dia bisa bicara tetapi terpatah-patah, ya bingung gitu," tegasnya.

Beruntung, petugas bisa mendapatkan nomor telepon salah satu teman Wahyu.

Melalui teman itulah, keluarga dikabari. Muji menyayangkan kawan-kawan Wahyu yang tidak melapor ke petugas yang berjaga di Pos Pantai Balekambang ketiga Wahyu tersesat dan hilang dari kelompoknya.

Petugas PMI mendapatkan laporan tentang Wahyu dari dua orang pemancing.

Dua orang itu melihat seseorang berusaha merangkak naik ke tebing. Pemancing itu langsung menelepon PMI yang membuka pos di Balekambang, berjarak sekitar 2 KM dari lokasi penemuan Wahyu. Untuk menyelamatkan Wahyu, petugas cukup kesulitan.

"Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengevakuasi Wahyu. Karena kami harus menuruni tebing dan mengangkatnya. Jalan satu-satunya memang menuruni tebing itu, karena samping kanan kiri dan depan laut," tegasnya.

Semalaman Wahyu tidak makan apapun. Ia hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek.

Namun ia bisa bersembunyi di balik batu karang untuk menghindari angin kencang dan kemungkinan deburan ombak besar.

Muji menambahkan, keluarga Wahyu dari Ngantang tiba menjemput Wahyu di Pos Kesehatan PMI di Balekambang sekitar pukul 16.00 WIB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved