Malang Raya
Aneh tapi Nyata, Pemuda Ini Tergulung Ombak,di Laut Lepas Ditolong Nelayan Misterius
“Setelah Soni mulai sadar, dia mencari nelayan itu. Tapi tidak ketemu sampai akhirnya Soni pulang,” tambahnya.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, SURYA – Dari lima orang yang tergulung ombak di Pantai Bajulmati, Kabupaten Malang, Jumat (1/1), hanya Soni Angga Kusuma yang selamat.
Pemuda 25 tahun itu mampu menyelamatkan diri setelah beberapa jam berpontang-panting di laut lepas pantai selatan.
Sekitar pukul 24.00 WIB, Soni dan dua orang lain, Lendi (31) dan Herianto (20), dijemput oleh Sigit, yang tak lain adalah ayah Soni di Kantor Satpolair Polres Malang, dengan mobil.
Landi dan Herianto merupakan rombongan yang memotret lima korban ombak dan berhasil menyelamatkan diri tanpa ikut terseret ke tengah laut.
Soni dan tiga rekannya sampai di rumah masing-masing, di Jalan Kolonel Sugiono Gang VI, Kelurahan Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang, Sabtu (2/1) sekitar pukul 03.00 WIB.
Sepanjang perjalanan pulang, tiga orang itu tak banyak bicara. Beberapa saat saja mereka sempat mengobrol dengan Sigit. Setelahnya, mereka tidur dalam mobil sepanjang perjalanan. Bahkan, bekal makanan yang dibawa dari rumah pun tak mereka sentuh.
“Tampak mereka kecapekan saat itu dan kelihatan ling-lung,” kata Sigit kepada suryamalang.com, saat ditemui dikediamannya.
Kepada Sigit, Soni bercerita bahwa ia ditolong oleh seorang nelayan yang menaiki perahu kecil ketika terombang-ambing di laut.
Nelayan yang menurut Soni sendirian itu, menaikkannya ke perahu dan membawanya ke tepi pantai. Soni berhasil mempertahankan diri karena ia mampu berenang.
“Setelah Soni mulai sadar, dia mencari nelayan itu. Tapi tidak ketemu sampai akhirnya Soni pulang,” tambahnya.
Sigit tak sempat menanyakan berapa lama sang anak bertahan di laut lepas. Maklum, pembicaraan antara mereka berdua hanya berlangsung beberapa menit. Pun dengan Landi dan Herianto.
Sesaimpainya di rumah, komunikasi antara keluarga dan Soni pun tak banyak.
Duda satu anak itu memilih untuk beristirahat di kamar. Saat suryamalang.com mendatangi rumahnya, Soni baru saja meninggalkan rumah.
Ia tak pamit pada orang tuanya akan pergi ke mana. Sang ibu, Siti Romlah, juga sempat mencari keberadaan Soni. Hanya, beberapa kali panggilan telepon tak diangkat.
Sigit mengatakan, Soni tak bercerita kepada keluarga bahwa ia akan melewati pergantian tahun di Pantai Bajulmati.
Keberangkatannya ke pantai itu pun terpisah dari rombongan yang menaiki mobil. Ia berangkat ke pantai itu dengan mengendarai sepeda motor.
“Kalau misalnya dia pamit, saya mungkin juga tidak akan memperbolehkan,” tambah Sigit.
Sore kemarin, Landi dan Herianto membantu proses persiapan makam dua korban yang baru ditemukan. Mereka berdua kompak tak mau bercerita saat wartawan mencoba menanyakan kronologis kejadian sesuai yang mereka saksikan.
Dalam beberapa kesempatan, Herianto menunjukkan kondisi foto jenazah yang baru ditemukan kepada para rekannya di pemakaman.
Sementara itu, tangis duka langsung pecah ketika jenazah Aripin (23) sampai di rumah duka – hanya berjarak kurang dari 100 meter dari rumah Soni.
Sang ibu, Maria, tak berhenti menangis sejak keranda jenazah sampai di rumah hingga jenazah diberangkatkan ke makam. Maria bahkan beberapa kali memberontak sebelum dimasukkan ke dalam rumah.
Oleh para perabat, ia tak diizinkan menengok langsung kondisi jenazah karena dikhawatirkan lebih berduka.
Jenazah Aripin dikuburkan sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara jenazah Toni (22) dimakamkan setelah Isya karena menunggu kedatangan keluarga dari Madura.