Kediri
Jembatan Peninggalan Belanda Ini Berlubang dan Berbahaya
Selama ini Pemkot Kediri hanya melakukan perbaikan tambal sulam bagian kayu yang telah lapuk diganti dengan kayu yang baru.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Balok kayu di Jembatan Lama Kota Kediri banyak yang lapuk. Akibatnya, di sejumlah titik banyak ditemukan lubang mulai yang kecil sampai besar.
Pantauan Surya Minggu (17/1/2016), titik lubang itu ada di lajur kiri dari arah timur. Ukuran lubangnya semula hanya kecil, tapi sekarang tambah membesar seukuran 40 x 5 cm.
Kondisi yang sama juga ditemukan di bagian tengah dan ujung barat terlihat lubang menganga.
Jika terus dibiarkan bakal membahayakan pengguna jalan.
Selain itu sejumlah titik lubang juga terlihat di jalur untuk pejalan kaki. Papan kayu banyak yang lapuk sehingga ada yang patah.
Malahan jika dilihat dari bagian bawah jembatan banyak terlihat papan dan balok kayu yang mulai lapuk. Balok kayu yang mulai lapuk ini karena faktor usia.
Selama ini Pemkot Kediri hanya melakukan perbaikan tambal sulam bagian kayu yang telah lapuk diganti dengan kayu yang baru.
Beberapa kali Jembatan Lama terbakar akibat kelalaian warga yang membuang puntung rokok sembarangan di lajur untuk pejalan kaki. Pada malam hari, Jembatan Lama menjadi tempat paling favorit pemancing mania.
Kepala Dinas PU Kota Keiri Ir Kasenan belum berhasil dikonfirmasi terkait kerusakan balok kayu di Jembatan Lama.
Tahun ini Jembatan Lama Kota Kediri telah memasuki usia 147. Jembatan Lama dibangun semasa pemerintahan Kolonial Belanda serta diresmikan pada 18 Maret 1869.
Jembatan Lama menggunakan konstruksi besi yang dibangun di atas tiang sekrup yang dipasang di dalam sungai. Jembatan Lama yang membentang di atas Sungai Brantas di Kota Kediri menjadi jembatan dengan konstruksi besi yang pertama kali dibangun di Jawa.
Dalam sejarahnya, Jambatan Lama pernah diterjang banjir besar pada 1954. Air yang meluap mencapai pagar jembatan, namun karena konstruksinya yang kuat jembatan tetap kokoh.
Jembatan ini dirancang Sytze Westerbaan Muurling. Meski telah berusia ratusan tahun, jembatan masih berfungsi dan terawat dengan baik.
Sytze Westerban lahir di Belanda pada 29 November 1836 dan meninggal 17 Oktober 1876 di Batavia.
Atas perintah Menteri koloni 4 Februari 1860 ia diangkat ke direktur pekerjaan umum di Hindia Belanda.