Piala Jenderal Sudirman

Gara-gara Emosi, Permainan Kacau, Arema Telan Pil Pahit

Bak de javu, tim Arema Cronus kembali harus merasakan kegagalan menuju puncak turnamen nasional dan tertahan di semifinal yang seolah jadi tembok

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi
Suasana panas di laga Arema Cronus melawan Mitra Kukar sempat membuat pertandingan terhenti karena keributan antar pemain. Wasit menghentikan pertandingan dan akhirnya menjatuhkan kartu merah bagi Toni Mossi dari Arema dan Abdul Gamal dari Mitra Kukar yang dianggap menjadi pemicu keributan. 

"Ini kesalahn saya. Skenario sudah dibuat. Sudah berjalan, ada gol, 1-0. Tapi emosi yang menyebabkan semua kacau. Pola bermain kami tidak diseting untuk bermain 10 lawan 10," terang pelatih berjuluk Gethuk itu.

Meski mengaku bersalah, Gethuk juga menyebut kepemimpinan wasit dalam pertandingan kurang baik. "Mossi yang bukan penyebab keributan, dia yang dilanggar, justru diberi kartu merah. Tapi tidak tahu juga, mungkin pandangan wasit berbeda," tambahnya.

Sedangkan pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra menyebut kemenangan timnya merupakan buah dari strategi bermain sabar. "Ucapan selamat saya buat semua pemain saya.Ini pelajaran yang sangat berharga.
Semua berjalan sesuai yabg diprogreskan," terang Jafri usai pertandingan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved