Malang Raya
Ditarget Rampung Pertengahan Februari 2016, Sampai Kini Pemugaran Hutan Malabar Masih 75 Persen
Pemugaran Hutan Kota Malabar yang diperkirakan rampung pertengahan Februari 2016, ternyata hingga saat ini baru selesai 75 persen.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pemugaran Hutan Kota Malabar yang diperkirakan rampung pertengahan Februari 2016, ternyata hingga saat ini baru selesai 75 persen.
Bagian yang belum tuntas pemasangan paving untuk area jogging.
Pengawas Pembangunan Anang Kusdianto mengatakan, pihak penyalur Corporate Social Responsbility (CSR) menargetkan pemugaran harus tuntas 9 Maret 2016.
Ia yakin, dengan jumlah pekerja sekitar 50-an, pembangunan akan tuntas sesuai target baru itu.
"Progres baru per 4 maret sudah kami siapkan untuk disampaikan ke konsultan, DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan), dan penyalur CSR," katanya, Rabu (5/3/2016).
Sekitar 50 tiang lampu taman juga sudah terpasang. Sepuluh di antara tiang itu, kata dia, adalah tiang dengan lampu dengan daya lebih besar.
Tiang-tiang itu tersebar di sepanjang area jogging.
Anang mengatakan, panjang lintasan jogging yang mengelilingi hutan kota itu sekitar 600 meter. Pajang tersebut belum termasuk area joging yang ada di dalam area hutan.
Pantauan di lokasi, para pekerja terlihat sibuk menata bagian-bagian yang kurang. Contohnya, memasang rumput di sela paving, merapikan beberapa bagian kolam pembuangan, dan membangun pintu masuk.
Pintu masuk ini menghadap ke selatan. Pembangunan pintu masuk sengaja tak memotong atau memindahkan pohon, sesuai dengan permintaan Aliansi Peduli Hutan Kota Malabar.
Itu sebabnya, tepat ditengah pintu masuk, sebuah pohon tampak menghalangi.
"Pembangunan pintu ini ngebut karena memang waktu yang sangat terbatas. Pintu masuk ini kami bangun dalam tempo sekitar dua pekan. Sekarang tinggal pembuatan pagar yang terbuat dari kayu," tambah Anang.
Untuk mengatasi genangan di lokasi, dua saluran baru juga dipasang oleh pekerja. Saluran ini di luar siteplan awal.
Namun, keberadaan saluran memang tidak berpengaruh signifikan terhadap keberadaan tanaman dan pengerasan lahan. Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan saluran baru akan dibuat apabila saat hujan deras terjadi genangan.