Kediri
Pegiat Perempuan Kediri Turun ke Jalan Tuntut Persamaan Hak
Mereka menuntut kehidupan yang adil, setara dan merdeka sesuai Pancasila dan UUD 45 serta mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Para pegiat perempuan menggelar demonstrasi memperingai hari perempuan se-dunia di Kantor DPRD Kabupaten Kediri, Selasa (8/3/2016).
Mereka menuntut kehidupan yang adil, setara dan merdeka sesuai Pancasila dan UUD 45 serta mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak.
Mereka juga menyerukan perlawanan terhadap kejahatan seksual yang sering menimpa perempuan di Kediri.
Paisah (50), Korlap Aksi menyerukan kepada pemerintah untuk memberikan kehidupan dan pekerjaan yang layak. "Beri perempuan upah yang layak dan persamaan hak," serunya.
Kepada penegak hukum, dia juga menyerukan agar memberantas kekerasan seksual yang sering menimpa perempuan. Karena data di Komnas Perempuan terjadi 4.377 kasus kekerasan seksual dengan 15 jenis yang dilaporlan.
"Setiap hari 12 perempuan menjadi korban kekerasan seksual. Itu data yang dilaporkan, yang tidak dilaporkan jumlahnya lebih banyak lagi," tandasnya.
Ironisnya kekerasan seksual dilakukan oleh orang-orang terdekat korban seperti kerabat dan pacar. Selain itu banyak kejahatan seksual yang masih luput dari jerat hukum.
Menurut Paisah, cara pandang perempuan sebagai objek seksual masih berakar kuat di masyarakat. Karena, kebanyakan kasus seksual, justru perempuan yang malah disalahkan.
Para pegiat perempuan ini juga prihatin dengan masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Kondisi itu menjadi bukti pemerintah telah gagal untuk membuat rakyat lebih sejahtera.
"Kami menuntut pemerintah daerah untuk memberikan persamaan hak terhadap pekerjaan layak, jaminan kesehatan layak serta pendidikan layak," tandasnya.
Aksi yang berlangsung di pintu masuk Kantor Dewan ini mendapat penjagaan aparat kepolisian. Selanjutnya perwakilan diajak dialog anggota dewan.