Kediri

Perlawanan PKL Stasiun Kota Kediri Kalah dengan Ratusan Petugas PT KAI

Meski mencoba bertahan, belasan pemilik kios dan warung di areal Stasiun Kota Kediri hanya pasrah digusur petugas.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
surya/didik mashudi
Ratusan petugas PT KAI Daop 7 Madiun membongkar belasan kios dan warung di areal Stasiun Kota Kediri, Rabu (23/3/2016). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Meski mencoba bertahan, belasan pemilik kios dan warung di areal Stasiun Kota Kediri hanya pasrah digusur petugas.

Kios dan warung itu dibongkar paksa ratusan petugas PT KAI Daop 7 Madiun, Rabu (23/3/2016).

Semula para pemilik kios dibantu tukang becak dan ojek yang biasa mangkal di stasiun berusaha melawan dengan menggelar istigotsah di halaman Stasiun Kota Kediri.

Usai istigotsah, massa sempat berorasi di pintu masuk stasiun. Aksi ini dilakukan bersamaan kedatangan ratusan petugas penertiban dari Daop 7 Madiun.

Korlap Aksi Nowo Doso dalam orasinya meminta PT KAI tidak menggusur serta menghormati hasil kesepakatan di kantor dewan.

"Kami mohon hormati kesepatan di dewan untuk saling menahan diri," ungkapnya.

Namun aksi demo yang dijaga ratusan personel kepolisian itu tidak digubris petugas. Karena ratusan personel Daop 7 langsung beraksi membongkar dua warung milik Bu Nanik (65) dan Suparno (58) yang ada di depan stasiun.

Petugas langsung mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam warung. Selanjutnya warung semi permanen itu dirobohkan.

Aksi yang sama juga dilakukan pada deretan bangunan kios penjahit, penjual pulsa dan kios jaket kulit yang ada di utara stasiun.

Saat petugas datang, kios dalam kondisi kosong dan digembok pemiliknya.
Namun petugas membongkar paksa pintu serta mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam kios.

Selanjutnya bangunan kios dari tembok dibongkar paksa. Aksi pembongkaran belasan bangunan warung dan kios ini tidak ada perlawanan.

Pemilik kios sejak awal memang bertekat bertahan dengan tidak mau mengangkut barangnya.

Namun petugas dari PT KAI tampaknya tidak melakukan kompromi dan terus membongkar seluruh bangunan.

Total ada belasan bangunan yang ada di areal tanah stasiun Kota Kediri yang dibongkar paksa.

Humas PT KAI Daop 7 Supriyanto kepada wartawan menjelaskan, warung dan bangunan kios yang dibongkar sudah tidak ada kontrak dengan PT KAI sejak 2011.

"Malahan pemilik warung menuntut PT KAI ke pengadilan," ungkapnya.

Belasan bangunan yang ditertibkan memang berada di areal stasiun Kota Kediri.

"Kami dapat membuktikan tanah ini milik PT KAI," tegasnya.

Supriyanto juga menepis tudingan lokasi yang digusur akan dibangun bangunan baru oleh investor. "Tidak ada investor masuk. Lahan parkir ini sudah lama disewa PT Reska," jelasnya.

Sebelumnya para pemilik kios dan warung telah ditawari berjualan di lokasi kios yang ditawarkan. Termasuk ditawari CSR PT KAI tapi tidak dimanfaatkan. "Kami sudah akomodatif, namun mereka tidak mau," tambahnya.

Selanjutnya lokasi lahan akan dimanfaatkan untuk tempat parkir. Karena banyak keluhan dari penumpang dan masyarakat lahan parkir stasiun terlalu sempit untuk manuver. "Kami tidak mengusik keberadaan becak dan ojek di stasiun," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved