Laporan Khusus
Tidak Nonton TV, Tiara Galung Wahyuningsih Justru Senang
Pihak sekolah meminta waktu utama (prime time) itu digunakan untuk mengaji, membaca Al-quran dan dilanjutkan belajar.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
“Juga hal yang kami tekankan sejak kecil, kami melarang anak menonton sinetron,” imbuh Ida secara tegas.
Tiara melakoni pola pengaturan itu secara senang. Ketika berbincang dengan Surya, Tiara mengaku lebih senang bermain-main daripada menonton TV. Karena ia masih bisa menonton TV ketika di hari libur. Ia juga mengenal kartun, seperti Frozen yang pernah booming.
"Kalau hari Minggu tidak latihan nari, ya bisa lihat TV. Kalau pulang sekolah, lebih senang main boneka daripada lihat TV,” ujarnya. Untuk menumbuhkan kreatifitas juga, Ida mengisi liburan sang anak dengan bereksperimen di dapur, seperti menghias puding.
Tiara juga dikenalkan dengan aktivitas membaca Koran, ataupun informasi di gadget. Ketika membaca informasi di media, Tiara akan banyak bertanya tentang hal-hal yang tidak ia pahami. Sedangkan untuk pemakaian gadget, Tiara harus berbagi dengan orang tuanya.
Soal gadget ini pun, ia pernah sempat ‘ketularan’ anak tetangga yang sejak kecil dipegangi gadget. Ia berangang-angan memiliki gadget sendiri.
Namun orang tua hanya membolehkan pemakaian gadget secara berbagi. Dalam satu ponsel milik ayah atau ibunya, hanya dibolehkan satu aplikasi game yang terunduh. Kalau ingin game lain, maka aplikasi yang lama dibuang, dan digantikan aplikasi game yang baru.
“Tetapi tidak terlalu sering, dan kami awasi,” pungkas Ida yang bekerja sebagai staf di LPKP Jawa Timur itu.