Malang Raya

Lho, Wabah Demam Berdarah Landungsari Malang Dianggap dari Luar

Terkait kasus DBD di Desa Landungsari, Abdurrachman menilai, kasus tersebut merupakan kasus eksogenik (dari luar).

Penulis: David Yohanes | Editor: fatkhulalami
Tribunnews.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, DAU - Puluhan warga Desa Landungsari, Kecamatan Dau terserang Demam Berdarag Denge (DBD). Bahkan satu pasien peninggal karena telat ditangani.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Abdurrachman berdalih, DBD sudah menjadi masalah nasional. Bukan semata masalah di Kabupaten Malang.

Wabah ini muncul setiap tahun, terutama saat pancaroba. Terkait kasus DBD di Desa Landungsari, Abdurrachman menilai, kasus tersebut merupakan kasus eksogenik (dari luar).

Kasus yang sama juga terjadi di Pakis, karena terjadi di perbatasan.

“Kecamatan lain seperti Kasembon, Tirtoyudo, Pujon, dan sebagainya, angka DB-nya nol. Dibanding Kabupaten lain di Jawa Timur, pengendalian DB Kabupaten Malang termasuk sangat baik,” tegasnya.

Abdurrachman juga mengaku, sudah memerintahkan penyelidikan epidemilogis. Kegiatan ini dilakukan oleh Puskesmas Dau.

Namun Abdurrachman tidak memaparkan hasil yang didapat.

“Bisa konfirmasi ke Puskesmas Dau, langkah apa saja yang sudah dilakukan,” pungkasnya.

Penjelasan Abdurrachman melalui Whatsapp, Dinas kesehatan telah melakukan langkah-langkah strategis dan teknis dengan baik, serta responsif sesuai SoP (Standart of Procedure).

Bahkan menurutnya, inovasi penanganan tersebut diakui oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan tingkat nasional.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved