Blitar
Panjat Teralis 3 Meter, Jebol Plafon, Lewati Kawat Berduri , Napi Anak ini Kabur dari Penjara
"Padahal, atap papan itu dipaku, sementara ia tak membawa peralatan apapun. Namun, kok bisa ia menjebol papan, yang dipaku itu," ungkapnya
Penulis: Imam Taufiq | Editor: musahadah
"Melihat jejaknya, dugaan kami, dia kabur dengan cara memanjat teralis ventilasi itu," tutur Hasyim.
Meski menemukan fakta seperti itu, Hasyim tak langsung percaya. Ia menyuruh beberapa petugas sipir, untuk mempraktekkannya.
Namun, para petugas kesulitan untuk bisa melompat dan menggapai teralis ventilasi setinggi itu.
Belum lagi, kesulitan lainnya. Berhasil memanjat ke teralis ventilasi, ia masih harus naik ke atap. Itu pun, tak mudah karena tak ada pegangan, kecuali hanya ada dinding ruangan.
Namun faktanya, ia berhasil menerobos plafon yang terbuat dari papan.
"Padahal, atap papan itu dipaku, sementara ia tak membawa peralatan apapun. Namun, kok bisa ia menjebol papan, yang dipaku itu," ungkapnya
Tak hanya itu, menurut Hasyim, lagi-lagi petugas dibuat heran, dengan ketangkasan Ap.
Sebab, meski berhasil menjebol papan yang dipaku itu, bukan berarti ia langsung bisa keluar.
Sebab, di balik atap papan atau di antara genting itu, terpasang kawat berduri. Namun, kawat itu berhasil dilewati dengan cara direnggangkannya.
"Lagi-lagi, ini juga aneh. Anak ini cukup luar biasa. Wong, nggak pakai peralatan apapun, kok bisa merenggangkan kawat berduri. Padahal, kawat itu cukup rapat karena hanya berjarak sekitar 3 jari antarkawatnya," ujarnya.
Berhasil menerobos kawat berduri, sudah tak ada rintingan yang berarti. Sebab, cukup membuka beberapa gentingnya, ia sudah berada di atas bangunan ruangan isolasi.
Untuk turun dari bangunan itu, ia diperkirakan sempat berjalan di atas genting, untuk menuju ke belakang dan turun tepat di lokasi kandang kambing. Sebab, itu tempat yang aman karena sepi.
Berada di kandang kambing, ia sepertinya sudah hafal cara untuk kabur.
Sebab, saat kabur yang pertama dulu, ia juga mulai dari kandang kambing tersebut. Yakni, melewati satu tembok berduri dan dua pintu besi.
Dari dua pintu besi itu, hanya satu yang diberi kawat berdurinya, yakni di antara blok dapur dan bangunan bengkel.
Sementara, pintu terluar, tak ada kawat berdurinya karena langsung halaman LPKA dan jalan raya.