Blitar
Dikejar 3 Hari, Napi Anak yang Kabur Ditangkap saat Hendak Main "Play Station"
"Anggota kami mengikutinya sudah berjam-jam atau sejak ia berada di rumah temannya. Selama di rumah temannya, ia tak mau keluar,"
Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Pelarian Ap (17), napi anak yang kabur dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Blitar, akhirnya berakhir. Setelah dilakukan perburuan selama tiga hari, napi kasus pencurian sepeda motor (curanmor) itu tertangkap kembali saat melintas di jalan Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (18/5) malam.
Saat ditangkap, ia sedang dibonceng sepeda motor oleh temannya, dengan tujuan hendak bermain play station (PS). Selama ini, Ap memang dikenal hobi bermain PS. Begitu melihat remaja asal Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, melintas di jalan, empat petugas sipir langsung menghentikannya. Karuan, Ap tak bisa bergerak karena langsung dikepung.
"Anggota kami mengikutinya sudah berjam-jam atau sejak ia berada di rumah temannya. Selama di rumah temannya, ia tak mau keluar, sehingga anggota menunggunya sampai keluar," kata Kristiyanto, Kepala LPKA Kelas 1 Blitar, Kamis (19/5/2016).
Menurutnya, keberadaan Ap itu terendus setelah petugas menemui banyak orang, mulai keluarganya sampai teman-temannya. Dari sekian orang yang ditemui petugas, akhirnya terendus kalau Ap itu punya teman akrab, di Desa Kawedusan. Itu tak lain teman sekolahnya, di SDN Kebonduren dulu. Antara Desa Kawedusan dengan rumah Ap hanya berjarak sekitar 1 km.
"Ternyata, saat dicari ke rumah temannya, dia sudah bekerja selama tiga hari. Yakni, jadi tukang sadap nira kelapa (bahan buat gula kelapa)," ujarnya.
Tahu Ap menumpang di rumah temannya, petugas tak langsung menangkapnya. Sebab, khawatir Ap malah kabur atau menimbulkan kegaduhan di kampung temannya tersebut. Akhirnya, petugas menunggunya, sampai ia keluar dari rumah temannya.
Begitu mengetahui ia keluar dengan dibonceng sepeda motor oleh temannya, dua petugas mengikutinya. Sedang, dua petugas lagi menyanggong di tengah jalan desa itu.
"Saat keluar itu, dia sepertinya sudah antipasinya. Selain pakai topi, ia juga menutupi wajahnya dengan menggunakan sapu tangan sehingga wajahnya tak terlihat," ungkapnya.
Namun karena petugas sudah membuntutinya, sehingga tak bisa dikelabuhi olehnya. Begitu ditangkap, Ap tak melawan