Malang Raya

Pendakian ke Gunung Semeru Ditutup Setelah ada Dua Pendaki yang Hilang, Begini Kronologinya

#Malang Pendakian ke Gunung Semeru dinyatakan ditutup untuk umum per 21 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. Status pendakian hanya terbuka untuk tim SAR

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi
Susana pendakian di Gunung Semeru 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merilis kronologi hilangnya dua pendaki asal cirebon yang hilang.

Rilis itu dikirim oleh Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie, Sabtu (21/5/2016) malam.

Dua pendaki yang hilang itu bernama Supyadi (26), warga Desa Tegalgubung, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon; dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.

Mereka berangkat dari jalur pendakian Ranupani menuju Rabu Kumbolo pada 17 Mei lalu.

Bersama mereka, ada empat pendaki lain, yakni Sukron (ketua rombongan), Ahmad Khaerudin, Lindianasari, dan Rizatul Rizki.

Sehari setelah keberangkatan itu, rombongan menuju ke Kalimati. Sementara pada 19 Mei, rombongan berangkat dari Kalimati menuju Puncak Semeru.

“Sampai batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit, empat orang melanjutkan perjalanan. Pukul 8 pagi sampe Watugedhe dan beristirahat.

2 orang berhenti di Watugedhe karena ada yang sakit. Dua orang yang lain (yang dikabarkan hilang) melanjutkan perjalanan ke Mahameru,” terang John, dalam pesan berisi keterangan kronologis itu.

Sukron dan satu orang lain sudah menunggu turunnya Supyadi dan Zirli Gita Ayu Savitri di Watugedhe mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Namun, karena tidak juga muncul, mereka memutuskan turun dan menunggu di Kalimati.

“Di Kalimati, rombongan menemui Pak Sukaryo (Saver) dan melaporkan hilangnya survivor. Pada 20 Mei pukul 06.00 WIB Pak Sukaryo melakukan pencarian di puncak Mahameru dengan hasil nihil,” tambahnya.

Di hari yang masih sama pukul 20.00 WIB, empat pendaki yang berhasil turun melaporkan secara resmi kehilangan dua temannya ke Kantor Resort Ranupani.

Setelah itu, Kepala Resort Ranupani menerjunkan Tim Advance untuk mencari pendaki yang tersesat selama 2x24 jam. Namun, pencarian tersebut belum memberikan hasil.

Atas dasar itu, pendakian ke Gunung Semeru dinyatakan ditutup untuk umum per 21 Mei 2016 pukul 20.00 WIB. Status pendakian hanya terbuka untuk tim SAR yang mencari pendaki yang diduga hilang.

“Perlu kami laporkan bahwa sesuai dengan rekomendasi PVMBG, Pendakian Gunung Semeru hanya diperkenankan sampai Kalimati dan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas materai untuk melakukan pendakian hanya sampai dengan Kalimati,” katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved