Blitar

Begini Janji Tahanan Anak di Blitar yang Bolak balik Kabur

"Karena anak ini sering kabur, maka kami menempatkan satu petugas, yang berjaga di depan ruangan isolasi. Tujuannya, untuk mengawasinya langsung,"

Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Ap, tahanan anak kasus curanmor ditangkap saat sembunyi di kandang ayam. 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Tak ingin kecolongan untuk ketiga kalinya, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Blitar, mengetrapkan pengamanan super ketat terhadap Ap (17), napi anak yang berhasil kabur dua kali dari LPKA tersebut.

Jika sebelumnya, ia ditempatkan di ruangan isolasi, dengan tanpa penjagaan khusus, namun tidak demikian dengan sekarang.

Meski saat ini tetap ditempatkan di ruangan khusus (isolasi), namun pengamanannya kian ketat. Selain, di depan ruangan isolasi itu terpasang CCTV, namun pihak LPKA masih menempatkan satu petugas sipir, untuk bersiaga di depan ruangan yang berpintu besi tersebut.

Maklum, itu karena Ap dikenal cukup cerdik dan kesit karena mampu menerobos ruangan isolasi yang pengamanannya super ketat.

"Karena anak ini sering kabur, maka kami menempatkan satu petugas, yang berjaga di depan ruangan isolasi. Tujuannya, untuk mengawasinya langsung, agar tak sampai berbuat yang merepotkan kami kembali," kata M Yusuf Hasyim, Kabid Keamanan LPKA kelas 1 Blitar, Minggu (22/5).

Begitu ditaruh di ruangan sendirian, Ap kini rupanya sudah mulai lunak. Indikasinya, napi kasus curanmor itu sudah mau salat karena telah minta perlengkapan salat, seperti sajadah, kopiah dan sarung.

"Meski demikian, kami tetap waspada. Namun, kata petugas yang menjaganya, tiap hari, dia mulai rajin salat lima waktu, tanpa harus keluar dari ruangannya," paparnya.

Bersamaan itu, pihak LPKA mendatangkan seorang psikolog. Selain, untuk memberikan semangat pada hidupnya, pihak LPKA ingin tahu apa yang bergejolak dalam hatinya, sampai ia nekat dua kali kabur? Ternyata, papar Hasyim, Ap mengaku kesal pada keluarganya karena selama jadi penghuni LPKA sejak 19 April 2016 lalu, tak pernah dibezuk keluarganya. Karena itu, ia merasa iri dengan para teman-temannya, yang sesama napi anak karena rutin dibezuk keluarganya.

"Gejolak hatinya seperti itu. Yakni, butuh perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. Sebenarnya, ia sadar dan merasa bersalah karena sampai masuk ke sini. Namun demikian, ia minta agar ada perhatian dari keluarganya," ujarnya.

Karena permintaannya seperti itu, Hasyim berjanji akan memenuhinya. Namun, sesuai dengan aturannya, kalau tahanan itu habis kabur, ia harus diisolasi selama enam hari. Kalau masa isolasinya sudah habis, pihak LPKA akan mendatangkan keluarganya.

"Katanya, kalau permintaannya itu dituruti, ia berjanji, akan merubah semua perbuatannya yang dianggap tak baik. Di antaranya, tak akan kabur lagi dari sini, bahkan, bila sudah bebas nanti, ia juga berjanji tak akan berbuat kejahatan dan akan mencari pekerjaan yang benar. Kalau sudah bekerja, katanya ia akan membantu kehidupan orangtuanya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Ap masuk ke LPKA pada 29 Maret 2016 setelah divonis lima bulan terkait kasus pencurian sepeda motor. Namun, dalam seminggu kemarin, ia berhasil kabur dua kali dari LPKA. Yang pertama, Minggu (8/5) sore lalu, setelah memanjat tiga pagar yang jadi pembatas antarblok napi.

Akhirnya, Selasa (10/5/2016) malam lalu, ia berhasil tertangkap kembali, saat bersembunyi di kandang ayam--yang dulu tempat kerjanya.

Seminggu berikutnya, Minggu (15/5/2016) siang kemarin, ia kembali kabur. Padahal, saat itu ia ditempatkan di ruangan isolasi, dengan pengamanan super ketat dibandingkan dengan ruangan napi kebanyakan. Namun, Ap berhasil kabur, dengan cara yang sulit dilogika karena harus melewati banyak rintangan. Di antaranya, harus memanjat tralis ventilasi setinggi 3 meter, kemudian menjebol plafon papan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved