Info Mudik
Ruas Lawang-Singosari, Malang Masih Jadi Perhatian Utama
“Dari analisa kami, arus lalin memang padat. Ada kecenderungan berbalik arah pada penggalan median jalan, jarak pandang dan lebar jalan kurang,"
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
lihat foto
SURYAMALANG.COM, LAWANG - Ruas jalan Lawang-Singosari masih menjadi fokus perhatian selama masa mudik dan balik Lebaran 2016. Akses masuk dan keluar Malang-Surabaya ini dianggap ruas paling rawan di Kabupaten Malang.
Salah satu alasannya, di ruas jalan ini ada dua titik kemacetan dari tahun ke tahun. Pertama ada di Jalan Raya Thamrin, depan Pasar Lawang (KM 70-71 SBY-MLG). Yang kedua ada di Jalan Raya Singosari, depan Pasar Sigosari (KM 77-78 SBY-MLG).
“Penyebabnya karena ada pasar tumpah, ditambah volume lalu lintas yang tinggi. Selain itu kesadaran masyarakat yang rendah, dan masih parkir di badan jalan,” terang Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Malang, Untung Sudarto, Minggu (26/6/2016).
Ruas Lawang-Singosari juga termasuk wilayah rawan kecelakaan lalu lintas. Terutama dua titik, yaitu Jalan DR Cipto Lawang (KM 70 - 71 SBY - MLG) dan Jalan Raya Songsong Singosari (KM 75 - 76 SBY - MLG).
“Dari analisa kami, arus lalin memang padat. Ada kecenderungan berbalik arah pada penggalan median jalan, jarak pandang kurang dan lebar jalan juga kurang,” tambah Untung.
Lalu lintas harian di ruas Lawang-Singosari juga mengalami peningkatan. Tahun 2015, di hari-hari biasa volume kendaraan yang melintas 121.871 kendaraan per hari. Volume tersebut meningkat pada tahun 2016 menjadi 134.058 kendaraan per hari.
Di masa angkutan lebaran 2015 lalu, lalu lintas harian sebanyak 146.566 kendaraan per hari. Di tahun 2016 ini, diprediksi lalu lintas harian mencapai 161.222 kendaraan per hari.
“Secara umum, kami memperkirakan ada kenaikan 10 persen dari angka LHR (lalu lintas harian),” sambung Untung.
