Jendela Dunia
Kisah Mia: Nenek Pikun yang Rawat Anak dan Cucunya yang Alami Keterbelakangan Mental
Nenek Mia (80) merawat seorang anak perempuannya, Asbah (45) dan cucunya, Ujang yang mengalami keterbelakangan mental.
SURYAMALANG.COM, BENGKULU - Nenek Mia (80), warga Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, tegar menjalani kehidupannya.
Di usia senja, dia merawat seorang anak perempuannya, Asbah (45) dan cucunya, Ujang.
Anak dan cucunya itu mengalami keterbelakangan mental.
Kondisi semakin sulit karena kondisi Mia sangat miskin.
Mia merupakan seorang janda yang ditinggal meninggal dunia suaminya sejak puluhan tahun.
Ia tinggal di sebuah rumah gubuk berukuran 2 meter x 5 meter, terbuat dari papan, berlantai tanah dan beratapkan seng yang sudah bocor hampir di semua tempat.
Tak ada listrik penerang rumah, hanya lampu teplok. Tak ada kasur, hanya tikar sebagai alat tidur.
Harta yang ia miliki hanya satu kursi plastik yang telah berwarna kusam.
Agak sulit berkomunikasi dengan Mia karena dia mulai pikun. Beberapa kali ia menyebutkan jumlah anaknya yang selalu berubah-ubah.
"Anak saya delapan," kata Mia ragu.
Beberapa menit kemudian ia menyebutkan anaknya berjumlah empat.
"Nenek Mia ini sudah pikun, jadi ia kerap lupa berapa jumlah anaknya. Bahkan ia lupa nama cucunya sendiri yang juga mengalami keterbelakangan mental," kata Salikin, tetangga Mia.
Mia menceritakan, anaknya, Asbah yang mengalami keterbelakangan mental sempat menikah, dan melahirkan seorang anak bernama Ujang yang juga menderita keterbelakangan mental sama seperti Asbah.
"Asbah sempat menikah, suaminya meninggal, dan punya anak, anak juga juga mengalami keterbelakangan mental juga," kisah Mia.
Salikin menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mia hanya mendapatkan bantuan tetangga, seperti makanan, beras, uang dan lain-lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/berita-malang-nenek-mia-dan-asbah_20160725_163949.jpg)