Nganjuk

Dewan Kesehatan Rakyat Desak Pemkab Nganjuk Beri Bantuan ke Siswi Penderita Kelainan Kulit

"Kami berharap aparat yang terkait untuk lebih tanggap melakukan "jemput bola" membantu masalah yang dialami keluarga Maya,"

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Maya Dewi Wahyu (13) penderita kelainan kulit masih belum mendapatkan perawatan medis, Rabu (13/7/2016). 

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk diminta segera memberikan bantuan kepada Maya Dewi Wahyu (14), pelajar penderita kelainan kulit. Karena penderita sejauh ini masih belum mendapatkan penanganan medis yang memadai.

"Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial Nganjuk harus lebih proaktif memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkap Arif Witanto, Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim kepada Surya, Kamis (4/8/2016).

Dijelaskan Arif, dari pengakuan Maya Dewi Wahyu, sejauh ini belum pernah mendapatkan bantuan pemeriksaan medis. Malahan orangtuanya terakhir kali memeriksakan kelainan kulit yang dialami saat dirinya masih balita.
Karena belum tersentuh penanganan medis yang memadai, luka yang ada di kulit Maya hanya diolesi salep yang dibeli dari toko obat.

"Kami berharap aparat yang terkait untuk lebih tanggap melakukan "jemput bola" membantu masalah yang dialami keluarga Maya," tambahnya.

Apalagi RSUD Nganjuk sudah memiliki dokter spesialis kulit dan kelamin sehingga dapat memberikan pemeriksaan awal.

"Kalau pemeriksaan medis harus dirujuk ke Surabaya, Pemkab Nganjuk harus memberikan bantuan untuk biaya transportasinya," jelasnya.

Maya sendiri berharap kelainan kulit yang dideritanya segera mendapatkan pengobatan. Karena luka dari kulitnya yang mengelupas hanya diolesi salep yang dibeli dari toko obat.

Diberitakan sebelumnya, Maya Dewi Wahyu menderita kelainan kulit sejak masih balita. Kulitnya yang mengelupas hanya diolesi salep.
Siswi kelas 2 MTs Negeri Nglawak, Kabupaten Nganjuk ini juga mondok di Ponpes Miftahul Ula yang lokasinya dekat sekolahnya. Namun Maya dititipkan di rumah Ali Mochtar, salah satu penduduk setempat.

Meski menderita kelainan kulit, Maya tidak minder bergaul dengan teman-temannya yang mondok. Akibat proses pengelupasan kulit itu yang membuat tubuhnya bopeng-bopeng bersisik dan menghitam.

Maya Dewi merupakan anak pertama dari dua bersaudara anak Sukarman (37) - Sarinah (35) warga Dusun Gampeng, Desa/Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved