Trenggalek

Jalur Kampak - Munjungan Normal, 80.000 Warga Trenggalek Terbesas Isolasi

Bupati berharap terbukanya daerah Munjungan dari isolasi akibat bencana diharapkan menjadi spirit bagi masyarakat Trenggalek.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Tim penanggulangan bencana Kabupaten Trenggalek mengerahkan mobil tangki PMK untuk membersihkan timbunan tanah longsor, Sabtu (20/8/2016). 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Akses utama jalan Kampak - Munjungan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yang sempat tertutup akibat tebing jalan yang longsor kembali dibuka. Malahan berkat kerja keras semua pihak pembersihan tebing yang longsor lebih cepat dari perkiraan awal.

Bupati Trenggalek, Emil Elistiyanto Dardak menyebutkan, perkiraan awal karena tingginya timbunan material tebing yang longsor jalur yang tertutup baru dapat dibuka dua hari. Namun berkat kerja keras semua pihak, pembersihan dapat diselesaikan dalam tempo 8 jam.

"Akses jalan yang tertutup sekarang sudah pulih. Sekitar 80.000 warga Munjungan sekarang sudah tidak terisolir lagi," ungkap Dr Emil Elistiyanto Dardak kepada Surya, Sabtu (20/8/2016).

Cepatnya pembukaan akses jalan yang tertutup ini tidak lepas dari kerja keras tim penanggulangan bencana Kabupaten Trenggalek. Meski medan lokasi tanah longsor berada di perbukitan dan tebing yang cukup terjal.

Selain mengerahkan alat berat untuk membersihkan timbunan tanah dan lumpur, tim juga mengerahkan truk tangki PMK Pemkab Trenggalek. Melalui semprotan air, timbunan tanah dengan cepat dapat dibersihkan.

Bupati berharap terbukanya daerah Munjungan dari isolasi akibat bencana diharapkan menjadi spirit bagi masyarakat Trenggalek yang terdampak bencana untuk kembali bangkit.

"Masih banyak infrastruktur rusak yang perlu dibenahi. Kami berterima kasih atas dukungan dan doa semua pihak," ungkapnya.

Saat ini masih ada beberapa titik di sejumlah desa dan dusun yang terisolir akibat dampak bencana. Masalahnya ada jalan dan jembatan yang rusak.

Namun akses jalan dan jembatan yang rusak itu masih ada rute alternatif. Hanya saja kondisi medannya lebih sulit dan jarak tempuhnya menjadi lebih jauh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved