Malang Raya
ISPA Tempati Peringkat Atas Penyakit yang Mendera Warga Kota Malang
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menempati urutan paling atas dalam 10 besar penyakit yang banyak mendera warga Kota Malang
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menempati urutan paling atas dalam 10 besar penyakit yang banyak mendera warga Kota Malang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang yang didapatkan SURYAMALANG.COM, empat rangking atas paling banyak penderitanya adalah ISPA, hipertensi, diabetes melitus, dan jantung.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengakui ISPA masih berada di urutan paling atas untuk jumlah kasus. “ISPA masih yang paling atas. Itu jumlah keluhan paling tinggi di Puskesmas. Rata-ratanya begini, jumlah kunjungan ke Puskesmas rata-rata 120 orang per hari, dan sebagian besar diagnosa adalah ISPA," ujar Husnul akhir pekan ini.
Warga yang terserang penyakit ini merupakan mereka yang berada dalam usia anak-anak hingga produktif. Anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah rentan terkena penyakit ini. Begitu juga orang produktif yang banyak beraktifitas di luar bangunan.
Ketika disinggung apakah penyakit ISPA berkaitan dengan kualitas udara di sebuah daerah, Husnul menegaskan jika serangan ISPA mencerminkan kondisi lingkungan sebuah wilayah. "Penyakit ISPA itu menjadi cerminan kondisi setempat. Sebab penyakit ini salah satunya dipicu polusi di udara," tegasnya.
Husnul tidak menyebut berapa jumlah pasien ISPA per tahunnya. Namun ia menegaskan jika penyakit ini masih yang teratas. Tiga penyakit setelahnya adalah penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes, dan jantung. Penyakit yang lebih banyak dipicu karena pola makan dan gaya hidup.
Penyakit ISPA yang paling ringan adalah radang saluran pernafasan sampai yang terberat bronkitis, meskipun penyakit ini menjadi golongan tersendiri. ISPA jika dibiarkan dan tidak segera diobati, bisa membuat seseorang jatuh kepada penyakit tersebut.
Karenanya, Husnul menyarankan mereka yang banyak beraktifitas di luar rumah untuk memakai masker penutup hidung dan mulut.