Malang Raya
Pengguna Komputer dan Adroid Waspadai Permintaan Aplikasi
"Secara otomatis data diserap oleh mereka secara gratis. Panglima TNI mengamanatkan untuk waspada perang proxy war,"
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, BATU - Kementerian Pertahanan RI gelar sosialisasi kebijakan pertahanan siber dan kewaspadaan terhadap aplikasi android. Pasalnya, dewasa ini penggunaan teknologi informasi semakin banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kepentingan yang membahayakan keamanan wilayah.
Analis Madya Direktorat Komduk Ditjen Pothan, Kol Inf Herman Jatmiko mengatakan, di era teknologi informasi sekarang ini sangat rawan sehingga patut diwaspadai. Dan melalui Peraturan Presiden, Kementerian Pertahanan punya tanggung jawab menangani teknologi dan informasi.
"Target kami mendatang membekali komunitas dan pakar IT soal etika dan aturan-aturan yang ada soal siber, jangan sampai ada pemanfaatan siber untuk hal-hal yang merugikan," kata Herman Jatmiko di sela-sela acara sosialisasi kebijakan pertahanan Siber di Kota Batu, Senin (29/8/2016).
Dijelaskan Herman, Kemhan telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat tidak mudah percaya adanya broadcast dan informasi yang belum tentu kebenarannya. Dicontohkannya, seperti tiba-tiba dari WhatsApp (WA) minta diperbarui.
Bila permintaan tersebut langsung direspon begitu saja maka data yang ada akan bisa diambil oleh si pengirim untuk kepentingannya.
"Secara otomatis data diserap oleh mereka secara gratis. Panglima TNI mengamanatkan untuk waspada perang proxy war," ucap Herman.
Sedangkan untuk sosialisasi kebijakan siber sendiri, menurut Herman, diikuti oleh 75 orang peserta. Mereka terdiri dari mahasiswa, siswa SMK IT, komunitas IT, Pemda dan TNI.
"Kami sengaja memilih Malang Raya sebagai tempat sosialisasi kebijakan Siber karena disini banyak relawan IT yang inovatif. Dan setidaknya ada enam daerah yang maju secara IT yang patut waspada, yakni Malang, Manado, Kalimantan, Batam dan Bali," tutur Herman.