Malang Raya
Kepala Badan POM Jatim : Jangan Tergiur Beli Obat Diskonan di Online
"Upayakan membeli obat keras dengan resep dokter di apotek," jelas Bagus ketika ditemui SURYAMALANG.COM di Graha Medika FK Universitas Brawijaya
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Jawa Timur, IGN Bagus Kusuma Dewa, meminta masyarakat tidak tergiur membeli obat diskonan atau murah di online. Terutama obat keras.
"Upayakan membeli obat keras dengan resep dokter di apotek," jelas Bagus ketika ditemui SURYAMALANG.COM di Graha Medika FK Universitas Brawijaya Malang, Minggu (16/10/2016).
Ia berada di tempat itu sebagai pembicara di seminar ‘Meningkatkan Peran Apoteker di Jalur Distribusi’ yang diselenggarakan Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Kabupaten Malang.
Menurut dia, dikhawatirkan obat murah itu tidak disertai izin edar atau tidak diketahui masa kadaluwarsanya. Apalagi penjual pembeli tidak bisa interaksi langsung. "Jika ragu, bisa mengadukan ke kami lewat online," kata dia.
Dijelas dia, dalam memberi produk seperti obat atau makanan harus dilihat label KIK (Kemasan Izin Edar dan Kadaluwarsa)-nya. Sehingga diperlukan ketelitian sebelum membeli.
"Pengawasan tidak bisa semua kami lakukan. Terbesar justru dari masyarakat sebagai lingkaran terbesar dan ujung tombak selain dari pelaku usaha dan pemerintah," katanya.
Dikatakan dia, untuk online memang inovasi orang per orang dalam pemasaran. Untuk itu, pihaknya juga mengawasi. Apalagi ada yang menggunakan barang bekas pakai seperti botol cuci piring dll.
"Yang agak sulit dideteksi itu yang jualan door to door saat acara tertentu misalkan ulangtahun," terangnya. Ia akan sangat terbantu jika masyarakat atau media ikut mengawasi sehingga memudahkan menindaklanjutinya.
Sementara Bambang Arief Purwanto, Ketua IAI PC Kabupaten Malang menambahkan pembelian obat lewat online berisiko. "Siapa yang bertanggung jawab? Begitu juga keasliannya," kata Bambang.
Sehingga harusnya membelinya ke sarana resmi yaitu apotek. Sebab barangnya dijamin berkualitas. "Selain itu, bisa ada komunikasi informasi dari apoteker," ujarnya.
Ditambahkannya, para apoteker juga terjun ke lapangan untuk menyosialisasikan gerakan cerdas memakai obat hingga ke desa-desa dan di kegiatan masyarakat seperti di car free day.