Malang Raya
Tak Dapat Elf Melalui CSR, Mungkin Dindik Kota Malang Lakukan Langkah Ini . . .
“Kami malu kalau memaksa. Tetap minta, tapi kok tidak diperhatikan,” kata Kadindik Kota Malang, Zubaidah.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dinas Pendidikan Kota Malang masih nekat ada mobil sekolah gratis. Padahal upaya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) belum membuahkan hasil.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Zubaidah mengaku sampai malu minta gelontoran mobil sekolah gratis kepada perusahaan. Sampai sekarang perusahaan yang memiliki CSR belum merespon.
“Kami malu kalau memaksa. Tetap minta, tapi kok tidak diperhatikan,” kata Zubaidah, Jumat (28/10/2016).
Mobil sekolah ini dikemukakan Wali Kota Malang, M Anton pada akhir tahun lalu. Mobil sekolah bisa menjadi pendamping bus sekolah untuk wilayah yang sulit dijangkau bus. Rencannaya mobil sekolah ini akan teralisasi pada 2017 melalui CSR.
Saat itu, Anton menyebut beberapa perusahaan sudah menawarkan diri. Tapi rencana itu tidak pernah terealisasi sampai sekarang.
Zubaidah mengatakan pihaknya mempertimbangkan pengadaan mobil sekolah pada 2017. Apalagi harga mobil skeolah itu lebih murah dibandingkan bus. Kemungkinan Dindik bisa membeli mobil sekolah menggunakan dana APBD.
Tapi pihaknya masih melihat rencana belanja dulu. Dana untuk Dindik yang menurun dari tahun lalu menjadi bahan pertimbangan.
“Daya ingin ada mobil sekolah di SMPN 22, SMPN 17, SMPN 15, dan SMPN 27,” tambahnya.
Bila bisa terealisasi, operasional mobil sekolah ini sama dengan bus sekolah. Mobil sekolah akan bermarkas di belakang Balai Kota.