Nasional
Ternyata, Begini Kehidupan Mahaguru Kanjeng Dimas di Kampungnya
Kaitan suaminya dengan Taat Pribadi juga tidak diketahui Lina, istri Sadeli. Ia hanya tahu suaminya ikut sebuah pengajian.
SURYAMALANG.COM, JAKARTA – Sepetak rumah yang luasnya kurang dari 28 meter persegi itu terletak di pinggir Jalan Duri Intan 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bagian depannya dicat warna hijau, dan ada jendela kaca cukup besar. Sedangkan di sisi kanan tampak tembok abu-abu.
Bangunan sangat sederhana itu masih berbagi tembok dengan tetangga di sisi kiri. Bagian dalam rumah itu tidak tampak mewah. Dari luar, hanya tampak satu unit televisi layar datar. Untuk memisahkan bagian depan dan dalam rumah, sang penghuni hanya menyekatnya dengan lemari.
Bangunan di kawasan padat penduduk itulah tempat tinggal Sadeli alias Abah Entong. Laki-laki berusia 55 tahun ini merupakan satu di antara mahaguru abal-abal ciptaan Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Warga sekitar rumahnya mengenal Sadeli sebagai orang asli daerah Kepa Duri. Tapi dia bukan tokoh masyarakat.
“Orang biasa saja dia (Sadeli),” kata Sarjana, Ketua RW 08, Kepa Duri, Jakarta Barat di Pos RW, Selasa (8/11/2016).
Warga mengetahui Sadeli bekerja serabutan. Bapak tiga anak itu pernah bekerja sebagai hansip dan tukang kebun di sebuah pusat perbelanjaan. Tidak ada yang tahu dia menjadi bagian dari sindikat penipuan pimpinan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, sang pengada uang asal Probolinggo.
Namun kepada beberapa tetangganya, Sadeli pernah sesumbar punya pekerjaan enak dan menghasilkan uang jutaan rupiah. Dia mengaku ikut sebuah rombongan ke sebuah pengajian di Jawa Timur.
“Mengakunya ikut pengajian, tapi di sini ke masjid saja jarang,” sebut Acong, warga dekat rumah Sadeli.
Kaitan suaminya dengan Taat Pribadi juga tidak diketahui Lina, istri Sadeli. Ia hanya tahu suaminya ikut sebuah pengajian. Dia tidak ambil pusing pada kegiatan Sadeli. Terlebih ada uang yang diberikan sepulang dari perjalanan sang suami.
“Nggak banyak, cuma Rp 3,5 juta,” kata Lina.
Ia mengetahui suaminya sudah dua kali ikut sebuah pengajian. Ia hanya tahu ada pelayan sangat baik untuk suaminya.
“Perginya dijemput taksi, naik pesawat, di sana tidur di hotel,” ujarnya.
Ibu rumah tangga ini menyebut selama pergi pengajian, suaminya sering menelepon dan bercerita soal kemewahan fasilitas. Saat pemberitaan media mulai marak soal kasus dugaan penipuan bermodus pengadaan uang yang melibatkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Lina mengatakan suaminya tidak gelisah.
“Dia kan cuma ditipu saja,” jawabnya.(Valdy Arief/Tribunnews.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/berita-malang-sosok-maha-guru-dimas-kanjeng_20161107_233849.jpg)