Ada Peluang Muncul Tersangka Lagi Terkait Kasus Suwandi Kepala BKD Kabupaten Malang, Siapakah Dia?

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Iwan Kuswardi, pengacara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malang non-aktif, Suwandi, menyebut seharusnya pelapor dalam kasus Suwandi juga menjadi tersangka.

Iwan beralasan penyidik memakai Pasal 12 (e) UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang di dalamnya menyebut seseorang dalam jabatannya meminta sesuatu.

"Atau bahasa lainnya memeras, tetapi dalam konteks ini gratifikasi. Sehingga seharusnya pemberi dan yang diberi kena, sama secara hukum," ujar Iwan.

Menurutnya, penyidik tidak bisa tebang pilih dalam kasus tersebut. Jadi apakah seharusnya penyidik juga menjadikan Hendrianus tersangka?. "Iya dong," tegasnya.

Bahkan seharusnya, lanjut dia, penyidik juga mendalami keterlibatan orang lain, yakni salah satu anak buah Suwandi di BKD.

Anak buah Suwandi yang menjabat sebagai kepala bidang itu yang mengantarkan Hendrianus kepada Suwandi, sehari sebelum Suwandi ditangkap polisi, 25 Oktober 2016. Bahkan kepada Suwandi, Hendrianus juga berkeluh kesah, jika sudah membayarkan uang hingga Rp 39 juta kepada anak buah Suwandi tersebut.

"Harusnya anak buah Pak wandi itu juga diperiksa," imbuhnya.

Namun ketika disinggung langkah hukum lebih lanjut, terkait pelapor, Iwan menjawab masih akan berbicara dengan keluarga Suwandi.

"Apakah akan melaporkan balik pelapor, kami masih berkoordinasi dengan keluarga," lanjutnya.

Pertanyaan tentang kenapa Hendrianus tidak menjadi tersangka dalam kasus ini, pernah ditanyakan SURYAMALANG.COM kepada Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono. Decky menegaskan jika pelapor menjadi korban pemerasan dan pungutan liar dalam kasus tersebut.

Karenanya, polisi melindungi korban yang mau melapor. "Kalau ada korban lain yang mau melapor, malah lebih baik. Kami ucapkan terima kasih kepada warga yang mau pro-aktif, dan kami akan lindungi," tegasnya.