Pasuruan

Manfaatkan Lahan Kering, Buka Budidaya Nanas di Mako Pemukiman Angkatan Laut Pasuruan

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan program budidaya tanaman lahan kering

Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi dan Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menanam bibit nanas 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan program budidaya tanaman lahan kering di Mako Pemukiman Angkatan Laut (Kimal)  Grati, Pasuruan, Kamis (9/12/2016) siang.

Dalam kesempatan itu, KASAL didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan beberapa tamu undangan lainnya menanam ratusan bibit nanas di lahan seluas 15 hektar milik TNI AL.

KASAL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

"Kami ingin mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan. Artinya kebutuhan pangan harus tercukupi dan terpenuhi sesuai dengan UU No 7 Tahun 1996 ," katanya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu para prajurit yang sudah pensiun atau purnawirawan. Setidaknya, bekal untuk bertani ini sudah ada dan lahannya pun juga ada.

"Semoga bisa bermanfaat bagi mereka yang sudah tidak aktif. Kami berikan lahan untuk mereka yang suka bertani, apalagi bertani nanas seperti sekarang ini," terangnya.

Ade mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan pihak terkait bahwa tanah di Grati ini tergolong tanah kering. Sehingga, tanah model seperti ini sangat cocok digunakan untuk bertani nanas.

"Kalau bertani nanas di sini, setahun bisa panen dua kali dan ini sudah kami praktekkan beberapa waktu lalu. Kualitas dan kuantitasnya pun cukup baik," paparnya.

Ia menjelaskan, yang sudah dicoba beberapa waktu lalu, petani hanya membutuhkan modal Rp 40 juta untuk sekali tanam. Setelah itu, saat panen, petani bisa mendapatkan untung sekitar Rp 150 juta.

"Selain petani bisa mendapatkan keuntungan, keberadaan nanas juga tercukupi sehingga tidak perlu impor nanas dari luar negeri," imbuhnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengaku sangat mendukung program ini. Bahkan, ia menyebut bahwa program ini diyakini bisa mensejahterakan orang banyak.

"Tadi saya lihat hasilnya juga sangat baik kok. Informasinya bibit nanas disini berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia. Jadi , sangat bervariasi. Saya sangat mendukung sekali," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved